Siswa SD Muhammadiyah 24 Simulasi Hadapi Gempa

Para siswa dipandu relawan dari MDMC Kota Surabaya melakukan simulasi ketika terjadi bencana gempa bumi ketika sedang berada di dalam kelas. [tria diana]

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 96 siswa kelas IV, V dan VI SD Muhammadiyah 24 Surabaya serius mengikuti simulasi saat gempa bumi terjadi. Seolah – olah Kota Surabaya diguncang gempa bumi, para siswa berlindung dibawa meja sebelum keluar dari kelas masing – masing, mengikuti komando dari Petugas Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC).
Pada Pesantren Karakter yang digelar pada Sabtu dan Minggu (20-21/10) di sekolahan, selain diberikan materi tentang agama. Para siswa juga diedukasi dan melakukan simulasi tentang apa yang dilakukan sebelum gempa bumi, saat gempa dan paska gempa oleh Mohammad Shohib dari MDMC Kota Surabaya. Tidak hanya para siswa, orang tua murid juga diberikan pemahaman bagaimana mempersiapkan dan menghadapi gempa bumi.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Ustadzah Norma Setyaningrum SPd, Pesantren Karakter digelar setiap dua bulan sekali dan para siswa harus menginap semalam di sekolahan untuk mendapatkan materi tentang Al Islam yang terdiri dari Ibadah yakni berwudu, salat, pembiasaan salat malam dan tahfid Quran. Dimana anak-anak harus mengikuti Pesantren Karakter selama lima kali dan satu, dan setelah selesai ikut Pesantren Karakter I hingga V maka akan terbiasa dan menjadi kebiasaan sehingga bisa melakukan di rumah masing-masing.
Namun, jelas Ustadzah Norma, untuk kali ini para siswa dan orang tuanya juga dibekali ilmu yang uptudate atau sedang terjadi saat ini. Karena saat ini fenomena gempa bumi sering terjadi dan Kota Surabaya termasuk Kota Besar yang rawan gempa, maka anak – anak diedukasi tentang gempa bumi yang diberikan oleh relawan dari MDMC.
Sementara itu, Mohammad Shohib, dari MDMC Surabaya yang memberikan edukasi menjelaskan, para siswa dan orang tuannya diberikan pemahaman tentang sebelum gempa. Yakni prepare sebelum terjadi gempa, siapkan Tas Siaga Bencana dengan memasukkan surat – surat penting seperti sertifikat rumah, ijazah, juga bekal lainnya seperti uang, menyimpan nomor telepon penting. Dan bila benar terjadi gempa Tas Siaga Bencana harus mudah untuk mengambil dan membawanya, serta menempatkan almari dan buffet merapat di dinding rumah.
Kedua apa yang dilakukan saat terjadi bencana, maka bila di dalam ruangan harus berlindung di bawah meja dan bila gempa berlanjut harus cepat keluar rumah. Bila di dalam gedung harus turun melalui tangga atau melewati jalur evakuasi. Sedangkan yang dilakukan paska gempa bumi, bisa menolong orang lain yang menjadi korban dan menelpon RS terdekat. [fen]

Tags: