Siswa SDN Diajari Tangani Sampah Sejak Dini

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin saat memberikan motivasi anak SD agar tidak membuang sampah di sungai.

Sidoarjo, Bhirawa
Ratusan siswa dari lima sekolah dasar, utamanya sekolah yang berdekatan dengan sungai/chanal Mangetan Gedangan Sidoarjo diajak, untuk mengelola keberadaan sampah sejak dini. Di antaranya adalah SDN Keboananom, SDN Ganting, SDN Keboansikep 1, SDN Keboansikep 2, SDN Sruni dan SDN Gedangan.
Mereka diajari untuk mengelola sampah yang baik dan benar. Mulai dari pemilahan sampah yang ada di lingkungan sekolah dengan menggunakan sistem 3 R (Reuse, Reduce dan Recycle), dengan dibuatkan bak-bak sampah yang sudah tersendiri, hingga mereka memanfaatkan pakaian hias dari bahan-bahan barang bekas. Bahkan anak-anak juga diberikan pemahaman jangan membuang sampah di sungai.
Dalam program yang dilakukan oleh DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Sidoarjo tersebut, para siswa dimotivasi secara langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, dengan didampingi Kepala DLHK Sidoarjo Ir. Sigit Setyawan beserta para kepala sekolah dan guru dari lima sekolah dasar tersebut.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan kalau anak-anak ini sangat perlu diajari cara mengelola sampah sejak ini. Kalau mereka bisa menerapkan program ini dengan baik, akan terbawa hingga dewasa.
“Karena mereka yang membuang sampah ke sungai itu bukan lagi anak. Coba lihat sampah yang ada di sungai/kanal mangetan Gedangan ini, isinya adalah sampah rumah tangga, anak kasur, ada tv, ada pakaian termasuk juga ada popok/pempers. Itu tidak mungkin dilakukan oleh anak-anak,” ujar Nur Ahmad Syaifuddin kemarin (11/9).
Jadi progam peduli penanganan sampah dikenalkan kepada anak-anak usia dini sunggah sangat bagus sekali. Anak usia SD masih lebih mudah diarahkan, perlu diberi contoh yang baik dalam menjaga lingkungan sehat sekitarnya.
“Sungai itu bukan tempat sampah, dan buanglah sampah pada tempatnya. Prinsip itulah yang harus diterapkan pada diri siswa-siswi sebagai pelopor di sekolah dan sekitarnya, agar lingkungan kita sehat dan sungai bebas dari sampah. Dengan motto Sehat dimulai dari saya, maka kepedulian terhadap lingkungan sehat diterapkan sejak dini,” pungkas Cak Nur sapaan akrabnya.
Kepala DLHK Sidoarjo Sigit Setyawan menambahkan kalau program ini dengan sasaran keliling sekolah dasar yang di depannya terdapat sungai. Mereka kita bentuk pola pikir anak agar tidak membuang sampai di sungai.
Menurutnya, hingga saat ini, masalah sampah di sungai tak kunjung selesai. Jika sejak SD sudah ditanamkan pola pikir bersih sehat, itu akan lebih membekas.
“Makanya, kami juga mengajak siswa-siswi untuk campaign minum air putih menggunakan tumbler, yang bisa diisi ulang untuk mengurangi sampah botol plastik di Kabupaten Sidoarjo,” ujar Sigit Setyawan. [ach]

Tags: