Siswa SDN Tanjungrejo Kota Malang Terserang Difteri

20141016_154815_murid-sd-menangis-diberi-suntikan-imunisasi-tetanus-toksoidKota Malang, Bhirawa
Sejumlah siswa dan guru kelas 6 SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang, terserang penyakit difteri sejak sepekan terakhir ini, bahkan salah seorang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit (RS).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Asih Tri Rachmi Nuswantari, Senin, mengatakan Dinkes sudah menerima laporan kasus penyebaran wabah difteri di SDN Tanjungrejo 5 tersebut, bahkan sudah melakukan pemeriksaan terhadap 38 siswa dan dua orang guru kelas 6.
“Kasus difteri di SDN Tanjungrejo 5 ini termasuk kejadian luar biasa (KLB). Dari 50 orang yang menjalani pemeriksaan, 1 siswa dinyatakan positif terkena difteri dan 10 orang positif carier dan temuan satu kasus difteri saja sudah termasuk KLB,” katanya.
Asih menjelaskan yang dimaksud positif carier adalah ditemukannya kuman penyebab difteri di dalam tubuh penderita. Kuman tersebut bertahan hingga enam bulan dan bisa menular ke orang lain.
Untuk siswa-siswi dan guru yang dinyatakan difteri maupun carier, katanya, sudah diberikan obat termasuk imunisasi, sebab penyakit difteri termasuk berbahaya, bahkan menyebabkan kematian dan cepat menyebar (menular) ke orang lain.
Menurut dia, biasanya kuman menyebar melalui pernapasan, lalu masuk dalam tenggorokan, jika kondisi parah bisa masuk ke jantung dan menyebabkan kematian.
“Kasus penyebaran penyakit difteri di Kota Malang ini sering terjadi, bahkan pada tahun 2010, kasusnya paling tinggi, yakni mencapai 65 kasus dan tahun 2013 sebanyak 39 kasus,” ujarnya.
Sejumlah siswa dan guru SDN Tanjungrejo 5 Kota Malang, terserang penyakit difteri sejak sepekan lalu dan untuk mencegah meluasnya difteri di sekolah tersebut, baik guru maupun siswa mengenakan masker selama aktivitas proses belajar mengajar.
Pada awalnya hanya ada satu siswa kelas 6 yang positif terkena penyakit difteri, bahkan sempat dirawat di rumah sakit. Namun, setelah sepekan berselang, wabah penyakit difteri menular ke siswa lain dan pihak sekolah langsung melaporkan ke Puskesmas terdekat.
Puskesmas mendatangkan tim medis untuk melakukan pemeriksaan pada siswa dan guru pengajar di kelas 6. Dari hasil pemeriksaan tim medis, ada 10 orang yang positif terkena difteri dengan perincian sembilan siswa dan satu guru.
Gejala difteri tersebut antara lain adalah penderita mengalami panas tinggi dan susah untuk menelan makanan serta otot di tubuh juga terasa lemas. [ant.mut]

Tags: