Siswa SMAMDA Kunjungi LPPM ITS

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS, Dr rer nat Fredy Kurniawan MSi menunjukkan hasil penelitiannya berupa bioplas yakni bahan baku pembuatan cangkang kapsul kepada Ustadz Maurice Anantatoer Akbar SPd dan para siswa. [sufendhi]

Surabaya, Bhirawa
Pengetahuan dan wawasan tentang produk halal menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diketahui para siswa. Maka untuk mengisi waktu liburan karena ada UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) SMA Muhammadiyah 2 Surabaya mengajak siswa kelas X untuk mengikuti Sosialisasi Halal di Pusat Kajian Halal LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) ITS Surabaya.
Menurut salah satu guru pendamping, Ustadz Maurice Anantatoer Akbar SPd, tujuan mengajak para siswa berkunjung di LPPM ITS Surabaya, selain mengisi waktu liburan para siswa kelas X dan XI, juga agar anak-anak ini sebagai umat muslim mempunyai kepedulian yang penuh terhadap semua produk halal.
“Kami ingin para siswa mengetahui dan membedakan produk halal dan haram. Dan di Kota Surabaya ini dan khususnya di SMA Muhammadiyah 2 ini bisa melahirkan generasi atau komunitas-komunitas yang mendakwakan halal dan digerakkan para pemuda. Sebab para pemuda ini geliat dakwanya lebih kuat dan lebih energik, sehingga timbul geliat dakwa halal yang lebih meluas lagi,” kata Ustadz Maurice, disela-sela melihat Laboratorium LPPM ITS.
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Halal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS Surabaya, Dr rer nat Fredy Kurniawan MSi dihadapan para siswa mengungkapkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar ketiga di dunia setelah Negara India dan Pakistan namun pemerintahannya tidak mempunyai kepedulian terhadap produk bersertifikat halal.
“UU tentang jaminan produk halal saat pembahasan di DPR RI selalu dicegat. Nah ini kita mencurigai ada kekuatan besar yang mempunyai peran untuk menghambat UU Produk halal,” kata Fredy.
Peneliti produk halal ITS ini juga meminta para siswa mengkonsumsi dan mencari amannya saja yakni hanya memakan makanan halal yang ada logo halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Sebab di dalam Alquran menegaskan, makanan yang dilarang pasti tidak baik buat kesehatan dan apa yang diperintahkan pasti baik. Bahkan, nama yang mengandung makna dengan negatif supaya dihindari. Misalnya Rawon Setan, karena setan bermakna negatif sehingga meski makanan itu halal tetapi tidak thoyib. Menariknya, ketika dijelaskan beberapa merk makanan yang tidak halal. Para siswa tampak kaget dan tidak percaya. Setelah dijelaskan kalau produk makanan itu ternyata tidak mau disertifikasi halal. [fen]

Rate this article!
Tags: