Siswa Smamda Sidoarjo Ciptakan Pengontrol Pintu Air Otomatis Atasi Banjir

Tiga siswa Smamda Sidoarjo mempraktekkan alat ciptaanmya SARMODAC diujicobakan. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo berhasil menciptakan alat pengontrol air otomastis untuk mengatasi banjir. Alat ini sengaja diciptakan atas keprihatinannya para siswa dengan kondisi banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Sidoarjo. Bahkan ada dua desa di wilayah Kecamatan Tanggulangin belum bisa surut hingga sekarang.
Para siswa menyebut alat temuannya, SARMODAC (Smart Control and Monitoring Dam Activity). Karya Firza Ramadhani, Alka Alvin dan Nabil Nasaruddin A, siswa kelas XI IPA dan kelas X. Alat baru diciptakan para siswa ini berhasil menyabet juara dua diajang nasional Pesta Rakyat Fisika (PRF) 2020 tanggal 14-15 Februari 2020 di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jabar.
Ditemui di sekolahnya, Rabu (19/2) kemarin, Firza Rmadhani mengatakan, pembuatan sistem pintu air otomatis ini dilatarbelakangi kejadian petugas kerap lalai mengontrol pintu air bendungan. Seringkali saat air sudah naik, petugas lupa membuka pintu air. Kondisi ini memicu air dalam bendungan meluap dan memicu banjir.
Firza memaparkan dengan inovasi yang dibuat timnya itu, diyakini bakal mampu mengendalikan air dan mencegah air bendungan meluap. Sehingga banjir bisa dicegah dan dideteksi sejak dini. ”Saat air sudah mencapai ketinggian level tertentu, inovasi ini dapat membuka pintu air dam (bendungan) secara otomatis. Jadi petugas tak perlu membuka pintu air,” katanya.
Siswa perakit lainnya, Nabil Nasaruddin menilai inovasi berupa prototipe itu akan terus disempurnakan. Yakni dengan menambah alat sehingga bisa dipantau melalui aplikasi android. Penyempurnaan itu bakal dikerjakannya dalam dua pekan kedepan. ”Dalam membangun alat ini, kami sudah mengeluarkan biaya pembuatan sekitar Rp1,5 juta. Alat ini siap didedikasikan untuk Sidoarjo,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Smamda, Wigatiningsih menjelaskan, hasil karya para siswa ini sangat relevan dengan kondisi di Sidoarjo saat ini. Baginya alat ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi bencana banjir. ”Kami berkeinginan karya para siswa kami yang monumental ini bisa dipersembahkan untuk Pemkab Sidoarjo,” katanya.
Selain itu, Bu Wigati–sapaan akrabnya juga menguraikan, meski alat itu masih berupa prototipe, tetapi alat itu bakal terus disempurnakan hingga bisa memberikan nilai manfaat untuk mengatasi bencana banjir di Sidoarjo. Barangkali bisa jadi sumbangsih Smamda kepada Pemkab Sidoarjo. Karenanya penyempurnaan alat ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo. [ach]

Tags: