Siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo Antusias Kuliah Gratis di Thailand

Para siswa sedang mengambil formulir untuk seleksi dari asisten direktur kampus Ade Melly.

Sidoarjo, Bhirawa
Program pendidikan gratis di Univerasitas Negeri Thailand ‘Rajamala University Of Technology Krungthep’ Bangkok, Thailand diserbu siswa. Kuota yang diberikan hanya untuk 30 siswa, namun, ada sekitar 60 siswa SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo berminat untuk mengikuti program tersebut.
Kondisi itu terlihat saat Kepala Hubungan Internasional Indonesia dan Luar Negeri, Niko Irawan dan Ade Melly sebagi Asisten Direktor saat menggelar sosialisasi di Aula SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo, kemarin (17/12).
Wulandjani siswi kelas 12 AK-5 mengaku tertarik kuliah ke Thailand karena bisa keluar negeri. Selain itu, juga bisa mengenal Bangkok dan Thailand. Apalagi tesnya tidak menggunakan Bahasa Inggris akan tetapi menggunakan IPK per semester. Bahkan IPK 4.00 bisa meraih beasiswa 100 persen.
“Tapi semua harus mendapatkan persetujuan orangtua. Karena sebelumnya saya mau kuliah di Unesa atau UM saja,” pungkapnya.
Usai paparan, Niko Irawan mengatakan para siswa ini tertarik karena tes masuk kampus yang dibiayai Kerajaan Thailand itu bersifat gratis. “Kami menyediakan 30 kuota. Tapi, yang minat lebih banyak lagi. Semua bergantung nilai akademik dan persetujuan dari masing-masing wali murid siswa,” terang Niko Irawan.
Ia juga menguraikan, jika kampusnya mengandalkan Bahasa Inggris. Oleh karena itu, calon mahasiswa tak diharuskan menguasai bahasa Thailand. Apalagi, juga disediakan kerja part time serta biaya hidup di Bangkok tak jauh beda dengan kondisi di Sidoarjo.
“Kami bekerjasama dengan SMK Antartika 2 Sidoarjo ini, karena sudah ada 1 alumni dari kampus kami pulang ke Surabaya. Tahun 2019 akan ada lulusan 12 mahasiswa. Di luar mahasiswa resmi ada 500 mahasiswa Indonesia berkunjung ke kampus kami. Mulai kunjungan, magang maupun pertukaran mahasiswa,” ungkapnya.
Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Imam Juwahir menilai program kerjasama ini penting. Selain untuk memotivasi siswa tidak mencari kerja setelah lulus, tetapi juga dimotivasi untuk kuliah. Alasannya, karena sekolah akan terdongkrak jika ada siswa atau alumni yang melanjutkan kuliah keluar negeri.
Menurutnya, ini sebuah terobosan baru. Dirinya yakin kalau siswa berkembang, sekolah juga terdongkrak untuk membuka jaringan dan perkembangan sekolah.
“Selain dengan Thailand, sekolah kami juga menjalin kerjasama dengan Jepang dan Malaysia,” tegasnya. [ach]

Tags: