Siswa SMKN Purwosari Bojonegoro Juara 1 KOSN Pencak Silat Tingkat Jatim

Mohammad Sidik, siswa SMKN Purwosari Bojonegoro berhasil menyabet Juara I KSON Pencak Silat tingkat Jatim.

Targetkan Juara Tingkat Nasional
Bojonegoro, Bhirawa
Mohammad Sidik, siswa SMK Negeri Purwosari Bojonegoro jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) berhasil menyabet Juara I kategori tunggal putra KOSN (Kompetisi Olahraga Siswa Nasional) Cabor (Cabang Olah Raga) Pencak Silat tingkat SMK se Jatim yang dilaksanakan di Surabaya tanggal 18 hingga 21 Agustus lalu.
Mohammad Sidik berhasil meraih prestasi mengalahkan para pesilat lain se Provinsi Jawa Timur. Medali emas berhasil diraih setelah menundukkan pesilat Nasiruddin Hanif dari SMKN 7 Surabaya di posisi runner up. Dan menempatkan Dimas Putra Azizi asal SMK Budi Utomo Jombang di posisi juara ketiga.
Pada ajang perebutan medali di Cabor Pencak Silat melalui KOSN tingkat SMK se Jatim itu, pelajar kelas XII ini berhasil pula mengharumkan nama SMKN Purwosari, bahkan Kabupaten Bojonegoro, sekaligus melambungkan nama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun. Dimana olah raga pencak silat ia kenal pada awalnya.
“Saya mengenal seni pencak silat tersebut mulai kelas IV Sekolah Dasar. Sejak itu terus latihan sampai disahkan (wisuda pendekar tingkat I) tahun 2017,” katanya.
Sederet prestasi telah ditorehkan. Tercatat awal menjelang pandemi, Sidik meraih medali emas sebagai juara I pertandingan pencak silat Unigoro Cup 2019, di kelas D remaja putra. Di tahun yang sama, remaja kelahiran Bojonegoro 4 April 2004 ini kembali meraih medali emas pada Pekan Olah Raga (POR) pelajar cabor pencak silat kategori seni tunggal.
Dalam masa pandemi tahun 2020, dimana Sidik banyak menghabiskan waktu latihan secara mandiri di rumah, lagi-lagi gelar juara berada di tangannya dari dua event yang berbeda. Yaitu, juara II pencak silat virtual Nusantara Cup, dan juara I kompetisi pencak silat Universitas Negeri Jember (Unej).
Lahir dari keluarga petani, putra kedua dari dua bersaudara pasangan Sakijan dan almarhumah Jami yang tinggal di Desa Mediunan, Kecamatan Ngasem, ini membuat Sidik anti bermental manja. Selain belajar, dan berlatih silat, ia masih pula menyempatkan membantu pekerjaan orang tua satu – satunya di sawah.
“Saya ingin membanggakan bapak dan almarhumah ibu saya, PSHT, serta SMKN Purwosari,” ujarnya.
Latihan kontinyu masih terus dilakukannya minimal tiga kali seminggu, sekitar lima jam paling lama. Prinsipnya, ia selalu bersiap diri menghadapi even kejuaraan. Hal itu terjadi tak lain, karena dorongan terbesar yang dirasakan.
“Untuk menjadi juara, Sidik berpesan, agar selalu menurut kepada orang tua, guru, serta disiplin dalam berlatih, serta komitmen dengan latihan menuju juara. Jangan lupa shalat, dan selalu berdoa,” imbuhnya.
Menjadi juara pertama se Jatim, Sidik mengaku, tidak sendirian dalam mewujudkannya. Sejumlah nama disebutkan, salah satunya yakni guru olahraga pembimbingnya di SMKN Purwosari, Eko Ratmianto, yang membantunya dalam persyaratan administrasi, penyediaan konsumsi, dan peralatan video.
“Selain itu, ada juga Mas Dian Taufik, pelatih PSHT Cabang, Mas Guntur pelatih di Ranting Ngasem, semua support,” ungkapnya.
Menjadi juara tingkat provinsi, tak membuat Sidik berpuas diri. Menjadi juara nasional adalah target yang hendak dicapainya.Menurut Sidik dirinya diberitahu Pak Eko, ada lagi even tingkat nasional setelah ini. Mohon doanya agar menang lagi.
Terpisah, guru olahraga Eko Ratmianto menuturkan, Sidik adalah remaja yang berkepribadian polos dan lugu. Eko mengaku berdinas di SMKN Purwosari sejak 2005 itu melihat Sidik sebagai murid yang disiplin. Tidak pernah terlambat absen. Dan mempunyai nilai akademik seimbang dengan non akademik.
“Karena saya tinggal di Ngambon, saya sering sekali bertemu Sidik saat lari pagi dari Ngasem lewat rumah saya,” ungkap Ketua BKK (Bursa Kerja Khsus) Edu Surya.
Sementara, Kepala Sekolah SMKN Purwosari Bojonegoro, kemarin (22/8) Roedie Agus Setiyono, memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai anak didiknya. Bahkan ia berharap, prestasi yang diraih Sidik dapat berlanjut hingga ke tingkat nasional.
“Harapan kami, prestasi anak kami Mohammad Sidik ini bisa menjadi pilar prestasi SMKN Purwosari dan menjadi inspirasi bagi adik – adik kelasnya,” tandasnya. [bas]

Tags: