Siswa SMP Al Falah Darussalam Belajar Berwirausaha

Pengurus OSIS SMP Al Falah Darussalam dalam Webinar Entrepreneur. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Generasi penerus bangsa tak boleh menjadi Pemuda Rebahan, tetapi harus menjadi Pemuda Perubahan. Inilah yang dilakukan siswa SMP Al Falah Darussalam Waru Sidoarjo dalam Webinar Entrepreneur yang bertemakan Kepemudaan Nasional.
Kegiatan belajar berwirausaha yang digelar OSIS SMP Al Falah Darussalam ini mengundang beberapa alumni SD Al Falah Darussalam dan tamu utama, diantaranya dr Gamal Albinsaid dan M Biomed.
Menurut Ketua OSIS SMP Al Falah Darussalam, Fira Syahrini, siswi kelas IX.2 ini, para narasumber ini merupakan seorang dokter, wirausahawan sosial, dan CEO Indonesia Medika. Juga menggagas berdirinya Klinik Asuransi Sampah dan Bank Sampah. Dengan adanya webinar ini harapannya, kaum pemuda tidak hanya menjadi ‘Kaum Rebahan’ tapi ‘Kaum Perubahan.’
Fira menjelaskan, peran OSIS sangat luar biasa dalam acara webinar ini. Semua anggota OSIS berperan langsung, salah satunya editing bumper video yang dikerjakan Ketua OSIS sendiri dengan menggunakan premier, dan untuk dubbing diisi para siswa sendiri yaitu, suara Novilla Abidin kelas 9.2, Webinar itu dibuka untuk umum dari kalangan SMP dan SMA dengan jumlah peserta sekitar 350 orang.
“Tidak ada keberhasilan tanpa kepayahan. Kesuksesan itu membutuhkan perjalanan dan kesabaran yang panjang. Jangan membiarkan masa mudamu berlalu begitu saja tanpa melahirkan karya yang memesona, serta banyak melakukan amal baik yang melampaui usia kita,” ungkap Gamal Albinsaid.
Menurut dokter yang berhasil meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014 ini ada tiga hal yang perlu disiapkan anak muda zaman sekarang, yakni kompetensi khusus (untuk bertahan di kehidupan), portofolio (membuat sesuatu yang nyata di masyarakat, bidang apapun), dan prestasi (pengakuan publik, kepercayaan masyarakat terhadap kita).
“Selain itu juga ada enam karakter yang harus ditanamkan dalam diri anak – anak muda untuk membawa perubahan. Yaitu keikhlasan dan pengorbanan (sincerity and sacrifices) biarkan semua yang dilakukan untuk Allah agar diterima di semua tempat, visioner (cita – cita kita harus melampaui kemampuan kita), komitmen, produktif (masa depanmu ditentukan bagaimana kamu menghabiskan harimu saat ini), tawazun (keseimbangan dalam bekerja dengan keluarga) dan meaning (jangan karena mengejar mimpi, akhirat ditinggalkan),” jelas dr Gamal.
Sementara dalam closing statement, Dr Gamal menegaskan, ada tiga mindset yang harus diingat jika ingin berinovasi. Pertama, membangun keseimbangan creative thinking dan critical thinking, problem solving adalah irisan antara keduanya. Kedua, keluar dari comfort zone, harus masuk ke fear zone, learning zone, growth zone. Ketiga membangun keseimbangan fixed mindset (tidak suka tantangan, tidak suka hal yang baru) dan growth mindset (suka tantangan, kegagalan adalah pembelajaran). ”Jalan kebaikan adalah jalan Allah SWT, maka siapa saja yang selalu melakukan kebaikan maka dia berjalan bersama-Nya,” tandasnya. [ach]

Tags: