Siswa SMP IT Inka Sidoarjo Berhasil Buat Produk Teh Daun Tin

Para siswa SMP IT Inka Sidoarjo menunjukkan daun tin yang akan diproses jadi teh, dan kemasannya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Inovasi Harga Mati, itulah semboyan yang selalu digaungkan oleh Kopling (Komunitas Pecinta Lingkungan) yang terdiri dari para siswa SMP Islam Terpadu Insan Kamil (SMP IT Inka) Sidoarjo.
Setelah panen raya hidroponik dan melaunching produk pertamanya ‘Frseh and Healty Vegetables’ mereka tidak berpuas diri, langsung berfikir aktif dan kreatif untuk menelurkan produk-produk unggulan selanjutnya.
Akhirnya ditemukannya ide untuk membuat ‘Teh Herbal Daun Tin’. “Ya, itulah produk terlahir dari pemikiran anak-anak Kopling, setelah beberapa tahun ini berhasil menanam dan bududaya pohon Tin,” tutur guru pendamping Kopling hidroponik Imam Syaroni, kemarin(31/12).
Ia jelaskan, kalau teh dari daun tin ini menjadi produk yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan orang, kebutuhan untuk semua orang. Menurutnya, setelah menunggu dua tahun dari hasil tanam budidaya pohon Tin tersebut. Siswa yang tergabung dalam Kopling bisa memanfaatkan daun dari pohon tin untuk diolah menjadi teh herbal. Melalui pengolahan sederhana mereka mampu melahirkan sebuah produk olahan yang memberi kemanfaatan bagi sesama. “Seperti kita ketahui bahwa buah tin sudah cukup dikenal oleh orang-orang. Bahkan nama buah ini disebut di dalam Al-Quran di dalam surat At-Tiin, ayat 1. Artinya: Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,” terang ust Imam_panggilan akrabanya.
Ust Imam Syaroni yang juga pengajar ekstra olahraga ini menegaskan kalau keyakinan seorang muslim, tidaklah ada nama buah atau lainnya melainkan ada keistimewaan dibaliknya. Buah tin memiliki khasiat yang besar, dari berbagai penelitian yang dilakukan para ilmwuan di studi-studi mereka. “Finaly, action adalah yang terbaik, berawal dari percobaan-percobaan yang kita lakukan tiap hari, dari pemetikan daun, proses sterilisasi, pengeringan, pengemasan akhirnya jadilah produk kedua kita yaitu Teh Herbal Daun Tin.
Produk ini mampu memberikan income tambahan bagi komunitas, karena respon pasar sangat bagus. Para siswa menjualnya dengan harga Rp 20 ribu perkemasan, pada launching awal Kopling mampu menjual sekitar 100 kemasan, dan hasilnya dibuat untuk pengembangan di komunitas.
“Harapan kami, produk ini bisa menginspirasi karya-karya selanjutnya. Setiap karya dan inovasi yang kita lakukan adalah beroreintasi pada manfaat bersama. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, tak lain dan tak bukan adalah Teh Herbal Daun Tini ini,” tutup Imam Syaroni. [ach]

Tags: