Siswa SMPN Pasuruan Nekat Naik Atap Angdes

7-FOTO KAKI hil-nekat naik di atas3Pasuruan Bhirawa
Penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2014, kategori lalulintas Kota Sedang untuk Kecamatan Pandaan tercederai dengan pelajar di wilayah setempat yang nekat naik ke atas atap mobil angkutan desa (angdes) saat hendak berangkat maupun pulang dari sekolah. Keterbatasan angkutan umum menjadi alasan utama para pelajar meskipun pihak kepolisian sudah melakukan sosialisasi dan imbauan ke sekolah-sekolah tentang larangan tersebut.
Pemandangan itu terlihat pada pelajar seperti di SMP 2 Prigen, SMP 2 Sukorejo dan SMP 2 Purwosari. Angdes seharusnya hanya diisi sekitar 8-10 penumpang, namun justru ditumpangi lebih dari 25 orang. Bahkan merekapun rela bukan hanya duduk di dalam andes melaikan juga bergelantungan serta naik ke atas mobil.
“Hanya beberapa saja angkutan desanya. Terpenting kami-kami ini biar bisa berangkat sekolah atapun pulangnya tepat waktu. Biarpun naik di dalam ataupun di atas mobil asal tidak terlambat,” kata siswa SMP 2 Prigen Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/10).
Pantauan di lokasi di SMP 2 Prigen, aksi duduk di atas atap mobil yang sedang berjalan sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa mereka. Apalagi, jalan yang dilalui angdes tersebut kondisi jalanannya naik turun dan ada yang bergelombang serta rusak. Sehingga mobil lebih mudah terpental. Yang lebih ironis, aksi nekat sekelompok siswa SMP 2 Prigen tersebut lepas dari pengawasan pihak sekolah.
Tanpa disadari, sebetulnya sangat membahayakan terhadap keselamatan jiwa mereka. Namun mereka justru terlihat riang gembira serta bercanda ria bersama teman-temannya duduk di atas atap mobil yang melaju kencang dengan kecepatan sekitar 50-60 km/jam.
Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Untung BR menyampaikan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan imbauan ke sekolah-sekolah untuk memberi penyadaran kepada pelajar agar tertib berlalulintas. Termasuk juga anggota polsek-polsek yang ada di 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan turun saat upacara bendera. “Berulang kali kami sudah bersosialisasi ke sekolah-sekolah. Termasuk juga setiap ucapacara bendera pada hari Senin. Kami disini hanya menghimbau bukan melakukan tindakan,” kata Untung BR.
Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih tanggap dalam masalah ini. Tentu semuanya demi keselamatan mereka bersama. Karena para pelajar tersebut merupakan calon pemimpin dimasa mendatang. “Pemerintah yakni Pemkab Pasuruan seharusnya menyediakan sarana transportasi yang lebih memadai agar keselamatanm mereka lebih terjaga. Mungkin saja mereka takut terlambat sekolah dan bisa jadi ingin langsung segera sampai ke rumah. Makanya kami meminta kepada Pemkab Pasuruan agar secepatnya menyediakan fasilitas baru yakni berupa angkutan desa khusus pelajar,” kata Untung BR.
Terpisah, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf prihatin atas aksi pelajar yang nekat demi bersekolah. Menurutnya, ia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu sejauh mana kondisi yang terjadi di lapangan. “Prihatin sekali. Segera kami akan mengecek langsung ke lapangan. Kemungkinan besar akan kami beri bantuan hibah kepada sekolah-sekolah tersebut. Artinya apakah sekolah bisa mengelolahnya,” tandas Irsyad Yusuf.
Tentu saja, aksi nekat dari para pelajar tersebut mencederai penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2014, untuk kategori Lalu-lintas Kota Sedang di Kecamatan Pandaan. Disaat kondisi seperti itu justru di beberapa Kecamatan di Kabupaten Pasuruan ternyata masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran berlalu-lintas. [hil]

Keterangan Foto: Sejumlah siswa SMP 2 Prigen nekat naik di atas atap mobil angkutan desa yang melaju kencang di Desa Dayurejo Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, Kamis (09/10). Keterbatasan angdes yang kurang memadai memaksa pelajar naik angkutan seadanya, meski harus mengabaikan keselamatan dirinya. [Bhirawa/Hilmi Husain]

Tags: