Siswa Spemma Apresiasi Kerja Keras KPU Surabaya

Dua Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya melakukan simulasi pencoblosan. [trie diana/bhirawa]

Dua Siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya melakukan simulasi pencoblosan. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kerja keras KPU Surabaya dalam menggelar tahapan Pilwali Surabaya pada 9 Desember mendatang mendapat apresiasi dari para siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya. Belasan siswa ini Kamis (17/9) kemarin bersama para gurunya mendatangi Kantor KPU yang terletak di kawasan Jl Indragiri Surabaya sambil memberikan kado berupa sapu lidi dan gambar hati.
Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Drs Muslikan MAg, sapu lidi merupakan symbol harapan agar KPU Surabaya tetap menjadi penjaga persatuan warga Kota Surabaya. Sapu lidi diberikan sebanyak lima ikat, yang mewakil pembagian lima wilayah Kota Surabaya yakni Surabaya Pusat, Barat, Utara, Timur dan Selatan. Sedangkan pada gambar hati warna merah itu tertera tulisan ‘Buktikan Cintamu pada Surabaya, Ayo Sukseskan Pilkada serentak 9 Desember 2015’. Serta belajar demokrasi di Kantor KPU Surabaya.
”Selain memberika kado, sebenarnya kedatangan siswa kami ke Kantor KPU Surabaya bertujuan wisata demokrasi. Dengan berkunjung langsung ke Kantor KPU Surabaya menjelang pelaksanaan Pilwali Surabaya, para siswa dapat belajar bagaimana tata cara demokrasi secara riil. Sebab siswa dapat melihat langsung proses pemilihan umum, data daftar perserta pemilihan umum, teknis pemilihan hingga fisik kota Surabaya. Dengan mengetahui pendidikan tata cara berdemokrasi yang benar maka diharapkan ketika sudah memiliki hak suara para siswa sudah faham,” papar Muslikan.
Para siswa diterima Komisioner KPU Divisi Sosial Pendidikan, Pemilih dan Pengembangan Informasi, Nursamsi SPd, Plt Kasubag Tehnis dan Hupmas (Hubungan dan Partisipasi Masyarakat), Nurita, serta Purnomo Satrio Pringgodigdo, Komisioner KPU Divis Hukum, Pengawasan dan SDMĀ  di ruang pertemuan KPU Surabaya.
Mereka mendapat penjelasan tentang tahapan pelaksanaan pemilihan umum, mulai dari pembentukan panitia Pemilu, sosialisasi, pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota, pemeriksaan berkas, penetapan calon peserta pemilihan wali kota, kampanye, waktu pencoblosan, penghitungan surat suara hingga penetapan pemenang pemilihan wali kota.
Yang paling menarik minat para siswa ketika digelar sesi tanya jawab. Sebab para siswa sangat antusias untuk bertanya. Diantaranya, ditanyakan mengapa TNI/Polri tak boleh memilih atau mencoblos. Semua partanyaan dijawab dengan lugas oleh para komisioner KPU. Para siswa juga bersemangat ketika diminta melakukan simulasi pencoblosan.
Usai mendapatkan penjelasan seputar Pemilu dan Pilwali Surabaya. Anggota Komisioner Pemilu meminta kesediaan para siswa untuk menjadi Duta Sosialisasi Bagi Pilwali Surabaya pada 9 Desember mendatang. Dengan spontan para siswa menjawab bersedia. Sehingga mereka diminta memberikan sosialisasi kepada keluarganya dan masyarakat sekitarnya agar menggunakan hak pilihnya.
Aqmal Casiadan siswa kelas IX usai pertemuan mengatakan, sebagai siswa meski masih belum mempunyai hak pilih namun sangat senang setelah mendapatkan banyak penjelasan. Dan siap mensosialisasikan kepada keluarganya dan masyarakat. ”Saya siap memberikan sosialisasi kepada keluarga saya dan masyarakat agar menggunakan hak pilihnya, sehingga tidak ada Golput pada saat pencoblosan,” katanya. [fen]

Tags: