Siswa Surabaya Tertipu Bocoran Kunci Jawaban

Pelaksanaan-UN-CBT-di-salah-satu-sekolah-di-Surabaya.

Pelaksanaan-UN-CBT-di-salah-satu-sekolah-di-Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Isu bocoran kunci jawaban selalu beredar setiap tahun kala Ujian Nasional (UN) digelar.  Bahkan saat Unas tidak lagi menjadi acuan kelulusan termasuk berubahnya metode dari paper base  ke IT, bisnis bocoran jawaban ujian ini masih saja berlangsung.  Namun kali ini ,sejumlah siswa di Surabaya mengaku telah tertipu dengan kunci jawaban yang beredar tersebut.
Ditemui menjelang UN Computer Based Test (CBT) sesi ketiga, salah seorang siswa asal SMAN 16 Surabaya membenarkan dirinya menerima kunci jawaban setiap hari. Jawaban itu diterima dari salah satu siswa yang disebut koordinator kelas. Padahal, sekolah tersebut merupakan salah satu penyelenggara UN CBT.
Akan sulit sekali jika terjadi kebocoran soal karena nomor soal selalu diacak pada setiap paketnya. Kenyataannya benar, setiap clue pertanyaan yang dimuat dalam kunci jawaban itu tidak cocok dengan paket soal yang ada.
“Kunci jawabannya ada, tapi tidak pernah sesuai. Ini seperti penipuan. Makanya kita tidak percaya meskipun setiap hari ada yang memberi,” kata dia. Siswa tersebut mengaku selalu diberi meski tidak pernah meminta.
Setelah ujian selesai, seluruh kunci jawaban langsung diminta kembali koordinator kelas. “Kita tidak ikut urunan beli. Makanya kita tidak boleh nyimpan kunci jawabannya,” tutur dia.
Hal senada juga diakui salah satu siswa SMAN 9 Surabaya. Di sekolah yang juga menggunakan metode UN CBT ini juga terdapat peredaran kunci jawaban. Namun dia mengakui jika kunci jawaban tersebut juga tidak benar. “Ya..kita bawa saja untuk jaga-jaga barangkali ada soal yang sulit,” tutur dia.
Sebelumnya, isu kebocoran soal UN CBT ini juga muncul di sekolah-sekolah penyelenggaran UN Paper Based Test (PBT). Salah satunya muncul dugaan di SMA Hang Tuah Surabaya. Hal ini pun dibantah tegas Kepala SMA Hang Tuah Surabaya Suwito. Dia mengaku tidak tahu soal kunci jawaban yang beredar di siswa.
“Kita sudah menandatangai pakta integritas untuk jujur.  Pastinya sekolah tidak pernah melakukan tindakan seperti itu,” kata Suwito.
Disinggung apakah ada oknum guru yang ikut bermain dalam kecurangan, Suwito yakin jika tidak akan ada gurunya yang melakukan kecurangan. “Kalau sampai ketahuan akan saya pecat,” tandasnya.  Sementara jika ada siswa yang mendapatkan kunci jawaban dari luar sekolah, Suwito juga tidak yakin jika kunci jawaban yang menyebar di siswa itu benar.
Dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Sudarminto menegaskan, sejak awal mulai dari wali kota, kepala dinas, kabid, kasie sampai kepala sekolah sudah mengimbau agar siswa lebih percaya dengan kemampuannya sendiri. Sebab, isu bocoran soal selalu muncul setiap tahun. “UN ini momentum yang bisa dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pihak tak bertanggung jawab,” kata dia.
Apalagi dengan UN CBT, Sudarminto yakin hampir mustahil ada kunci jawaban yang bocor. Sebab, soalnya dapat berubah setiap menit dengan token yang diterima siswa. “Indikasi kebocoran sudah ada sejak awal dan selalu ada setiap tahun. Makanya, siswa jangan sampai terpengaruh,” tutur dia. [tam]

Tags: