Siswa Tak Mampu SMPN 1 Situbondo Dipinjami Tablet

Kepala SMPN 1 Situbondo Tatik Krisnawati saat menyerahkan pinjaman Tablet Samsung kepada salah satu siswa tak mampu dengan didampingi orang tuanya. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Mulai tahun ajaran 2020-2021 ini, SMPN 1 Situbondo resmi menggunakan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) dengan sarana class room, Whats APP dan video.
Khusus bagi anak yang tidak mampu atau tidak memiliki android serta HP rusak, sekolah menyediakan peminjaman sebuah Tablet. Hingga saat ini sedikitnya baru ada sepuluh siswa tidak mampu yang menyodorkan usulan bantuan peminjaman Tamblet.
Kepala SMPN 1 Situbondo, Tatik Krisnawati mengatakan, terungkapnya 10 siswa tidak memiliki android, tidak memiliki paket data atau HP rusak setelah pembelajaran dimulai oleh guru ditemukan siswa banyak yang absain.
Melihat kondisi itu guru mapel bimbingan dan konsulting (BK) melakukan visitasi ke rumah siswa dan menemukan sejumlah kendala terkait pembelajaran daring.
“Oleh bagian BK kesepuluh anak itu didatangi kerumahnya. Ternyata penyebabnya sama, mereka HP-nya rusak. Ada yang tidak punya HP androit dan punya HP tapi jenisnya kuno. Terakhir ada siswa yang tidak punya paket data (wifi),” beber Tatik Krisnawati.
Akhirnya, sebut Tatik, kesepuluh siswa tersebut dibantu SMPN 1 Situbondo dengan peminjaman sebuah Tablet Samsung guna mendukung pembelajaran daring siswa tersebut.
Namun demikian, ulas Tatik, pemberian pinjaman Tablet Samsung tersebut harus disertai dengan pernyataan kesanggupan tidak hilang dan tidak rusak.
“Sebab ini (Tablet Samsung, red) milik pemerintah, makanya harus dijaga. Dengan demikian kini semua siswa sudah bisa belajar secara penuh dengan sistem daring,” urai Tatik.
Tatik menambahkan, dalam pembelajaran sistem daring di SMPN 1 Situbondo, semua guru masuk mengajar seperti biasa disekolah dengan fasilitas laboratorium, komputer, server dan wifi. Dengan begitu, aku Tatik, guru dalam melaksanakan tugas di sekolah dpat berjalan dengan nomal.
“Semua jenjang kelas diberi materi pelajaran yang sama setiap jam-nya. Yang jelas pembelajaran daring ini dimulai dari jam 07.00 hingga jam 12.00. Termsuk juga tugas tugas prakarya sama dimulai dari hari Senin hingga Sabtu,” terang Tatik.
Masih kata Tatik, bagi siswa miskin yang nyata nyata tidak memiliki wifi dan tidak memiliki paket data bisa mengikuti pembelajaran di sekolah. Namun patut disyukuri, tutur Tatik, sebagian besar siswa SMPN 1 Situbondo kini sudah memiliki sarana wifi di rumah.
“Dari 320 siswa baru (kelas VII) sebagian besar mereka sudah punya sarana wifi di rumahnya. Sampai kini baru 10 siswa itu yang kami bantu diberi pinjaman Tablet Samsung,” pungkas Tatik. [awi]

Tags: