Siswi MAN Kota Batu Mundur UN karena Nikah

Wawali dan Ketua DPRD Kota Batu saat sidak UN di SMA Imanuel Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Wawali dan Ketua DPRD Kota Batu saat sidak UN di SMA Imanuel Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Salah satu siswi MAN Kota Batu akhirnya memilih mundur sebagai peserta UN. Siswi yang diketahui bernama Hilda Amalia (18), siswi jurusan IPA, tersebut memilih mundur karena menikah. Hal tersebut diungkapkan kepala MAN Batu, Winarso, saat menyambut Sidak UN yang dilakukan Wawali, Kepala Disdikpora, dan Ketua DPRD Kota Batu, Senin (13/4). “Sudah mundur sejak tiga minggu lalu, saat melangsungkan pernikahan. Total siswa MAN yang ikut UN ada 315 peserta,” katanya.
Padahal, sekolah sudah melakukan pendekatan terhadap orang tua dan calon suaminya. Namun, karena sudah ditentukan tanggal dan hari pernikahan sesuai adat Jawa, keluarga bersikukuh melangsungkan pernikahan.
“Di sekolah ada aturan sebelum lulus dilarang menikah terlebih dulu. Makanya siswi tersebut memilih mundur,” tegasnya. Kendati demikian, sekolah mengupayakan siswi tersebut ikut ujian susulan melalui Kejar Paket C, tahun depan. “Dia (Hilda) hanya ikut ujian sekolah. Padahal untuk lulus kan harus ikut UAS dan Unas,” tukasnya.
Sementara itu Kepala Disdikpora Kota Batu Mistin memastikan, pelaksanaan UN berjalan lancar dan tertib, sekalipun satu siswi gagal mengikuti UN. “Beberapa sekolah yang kami kunjungi tadi, semuanya tidak ada masalah, baik lembar soal maupun teknis lainnya,” jelas Mistin.
Tertukar
Sementara itu, hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk SMA sederajat di Kabupaten Madiun, diwarnai insiden tertukarnya naskah, Senin (13/4). Akibat dari insiden ini, sisi lain, sebanyak 15 pelajar Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, telantar selama dua jam. Hal ini dikarenakan, peserta UN menunggu kedatangan naskah UN. Ditambah lagi tidak singkronnya koordinasi di tingkat rayon.
“Naskah diketahui tertukar karena amplop naskah yang tertulis Bahasa Indonesia untuk Jurusan IPA, ternyata berisi naskah Sosiologi untuk jurusan IPS. Karena itu, tidak jadi kita bagi dan disegel kembali lalu dikembalikan,” kata Kepala MA Tri Bhakti, Handrias Bawan, kepada wartawan.
Atas kejadian itu, lanjut Bawan, siswa diistirahatkan dalam kelas. Sedangkan pihak sekolah bersama petugas Polsek Geger melakukan koordinasi ke rayon setempat. Kemudian pihak sekolah disarankan mencari naskah cadangan di MA lain.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Suhardi, menyesalkan atas lambatnya koordiinasi ditingkat rayon.Karena keterlambatan koordinasi dalam satu rayon, seharusnya tidak perlu terjadi. Alasannya, sudah dilakukan sosialisasi secara jelas kepada seluruh jajaran pendidik.
“Kalau aturan pelaksanaan UN dipahami dengan jelas, saya kira hal itu tidak perlu terjadi. Aturan sudah jelas, jika ada satu sekolah kekurangan naskah UN, cukup mencari ke sekolah lain dalam satu rayon. Tidak harus, ada MA kekurangan naskah UN,mencari di MA juga. Silahkan langsung mencari atau meminta ke sekolah negeri sederajat,” sesal Suhardi.
Gagal Login
Sementara itu, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dengan sistim online di SMKN 3 Kota Kediri pada hari pertama mengalami beberapa kendala tehnik. Para peserta UN gagal melakukan login data. Senin (13/4). Dengan  tidak bisa mengakses soal ujian akibat permasalahan tersebut, ke 63 peserta unas, yang semula sudah mempersiapkan diri masuk ke di dua ruang kelas diperkenankan untuk keluar, sambil menunggu perbaikan yang dilakukan oleh guru teknisi setempat.
Menurut keterangan salah satu peserta jurusan tata boga, Putri Arimpi, ia merasa sedikit terganggu dengan adanya kejadian ini. Padahal sebelumnya ia sudah mempersiapkan diri untuk belajar dirumah. Seharusnya, pelaksanaan unas, sudah dilakukan sejak pukul setengah delapan pagi. “Namun karena ada permasalahan teknis, akhirnya terpaksa ditunda Beberapa jam,” ungkapnya Kecewa.
Sementara koordinator Proktor SMKN 1 Ngasem Kabupaten Kediri Riska Agus mengatakan untuk menagani permasalahan tersebut pihaknya terpaksa merestart server komputer peserta ujian yang mengalami kendala. “Ya terpaksa merestart ulang komputer yang mengalami kendala itu, agar bisa kembali normal,” kata Riska Agus pada wartawan. [sup,dar,van]

Tags: