Siswi SMP dan SMA Ikuti Sosialisasi Kesehatan Reproduksi

Ketua TP PKK, Aminah Hadi Sosialisasi pada siswi sekolah. [wiwit agus pribadi]

Bentuk Kepedulian PKK Kota Probolinggo Terhadap Kesehatan
Probolinggo, Bhirawa
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan pergaulan pada wanita, Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo menggelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Wanita Dalam Perspektif Islam, di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo. Sosialisasi diikuti pelajar perempuan dari SMP/MTs dan SMA/MA/sederajat.
Menurut Ketua Pokja I Mudayati Mufi Imron, Minggu (16/2), tujuan sosialisasi untuk memberikan edukasi pelajar terkait kesehatan reproduksi wanita melalui sudut pandang Islam. Secara inovatif Pokja I melakukan langkah pasti membantu, serta mendukung pemerintah, mengedukasi pelajar secara agamis. Sekaligus mendukung dan bersinergi dengan pemerintah agar semua program yang dijalankan betul – betul dirasakan masyarakat khususnya pelajar.
“Kami mengedukasi pelajar menjadi agen informasi, meneruskan informasi dan mempraktikkan di sekolahnya masing – masing ataupun di media sosial pribadi mereka,” urai Mudayati.
Sosialisasi dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK, Aminah Hadi Zainal Abidin, Wakil Ketua TP PKK Diah Kristanti Soufis Subri, pengurus PKK dan perwakilan instansi terkait dari Dinas Kesehatan P2KB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Sosial P3A.
Ketua Tim Penggerak PKK, Aminah menjelaskan, kini kondisi remaja cukup memprihatinkan, mengalami krisis moral yang sangat luar biasa. Agama tak lagi menjadi pegangan hidup yang berpotensi pada kecenderungan untuk mementingkan diri sendiri dan kurang peka terhadap lingkungan disekitarnya. Media sosial juga menyebabkan terjadinya pendewasaan dini pada anak-anak mengikuti gaya hidup dan tren.
“Kami sangat peduli untuk ikut membekali pelajar yang tidak hanya di bidang pengetahuan saja, melainkan remaja masa kini, remaja soleha, remaja milenial yang berakidah dan berakhlak mulia,” ucap Aminah.
Menurut Aminah, kenapa forum pelajar ini diberi nama Aminah, karena Aminah merupakan kepanjangan dari Amanah Inovatif dan Handal. Ia berpesan untuk menjadi anak-anak yang bisa membanggakan orang tua, anak yang bisa menjadi contoh generasi lainnya.
“Jangan asal yang penting senang, yang penting asyik. Berbenah diri tahu apa yang harus kita lakukan, dan yang tidak boleh dilakukan,” pesannya.
Kegiatan ini dimaksudkan meningkatkan pengetahuan remaja tentang pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan TRIAD KKR (Tiga Ancaman Dasar Kesehatan Reproduksi Remaja) seperti HIV/AIDS Napza dan free seks serta meningkatkan ketrampilan hidup (life skill). Tujuannya menurunkan angka perkawinan dibawah usia 20 tahun, menanamkan pentingnya delapan fungsi keluarga, pengenalan mengenai sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang remaja) serta pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual.
Kegiatan ini digelar untuk memberikan ruang untuk berkumpul dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluas-luasnya, agar dapat mengambil sesuatu yang positif dan menghindari dari hal – hal yang negatif, serta dapat tumbuh menjadi generasi hebat yaitu generasi yang berilmu dan berakhlaq. Melalui kegiatan ini diharapkan remaja bisa menjaga kesehatan reproduksinya, memiliki life skill menghadapi tantangan hidup di era global ini, serta terwujudnya remaja sehat, cerdas dan berencana.
Masalah kesehatan reproduksi wanita dan remaja adalah hal yang sangat penting khususnya mereka yang masih muda. Kalau masalah reproduksi ini tidak diperhatikan dengan baik, masalah dengan kehamilan akan muncul saat pasangan menikah dan berusaha memiliki momongan.
Remaja Kabupaten Probolinggo yang kini sangat dekat dengan dunia digital atau jaringan internet juga dekat pada situasi yang menguntungkan maupun merugikan. Diantaranya bahaya yang mengancam remaja adalah mudahnya menjadi target berita hoax dan ikut menyebarkannya. Selain itu ada hal yang tak kalah berbahaya bagi remaja Indonesia. Yakni, pola konsumtif remaja yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan kemandirian ekonomi oleh remaja itu sendiri.
Keberadaan GenRe (Generasi Berencana) mendukung pelaksanaan Nawacita dalam upaya peningkatan kualitas SDM manusia dan membentuk karakter bangsa melalui revolusi mental. GenRe juga menjadi wadah bagi remaja untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dan mempersiapkan remaja dalam meningkatkan kemampuan ekonomi bagi remaja dalam bonus demografi, tambahnya. [wap]

Tags: