Situbondo Ciptakan 165 Inovasi, Raih Penghargaan Kabupaten Terinovatif

Wabup Situbondo Yoyok Mulyadi bersama Sekda Syaifullah dan Kepala Bappeda Tri Cahya Setianingsih berikut Sekretaris Bappeda Naning Sugiarto saat menunjukkan penghargaan IGA Award dari Kemendagri. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Satu lagi prestasi membanggakan diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo di penghujung tahun 2020 dari pemerintah pusat. Dalam penghargaan itu Situbondo dinyatakan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia tahun 2020 dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2020. Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2020 diberikan kepada sejumlah pemerintah daerah (Pemda) yang dinilai terinovatif dan sangat inovatif di Indonesia.

Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, pada malam puncak IGA, di The Sultan Hotel and Residence, Jumat (18/12). Prosesi acara mengikuti protokol kesehatan PSBB pandemi Covid-19 secara ketat. Penyelenggara penilaian dan penghargaan inovasi daerah tersebut adalah Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri RI (BPP atau Badan Litbang).

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Situbondo, Tri Cahya Setianingsih, kegiatan IGA Award diselenggarakan rutin setahun sekali yang berbentuk penilaian dan apresiasi pemerintah pusat terhadap semangat dan keberhasilan pemerintah daerah dalam penyelengaraan pemerintahan daerah dengan cara inovatif.

Selain menerima penghargaan, kata Tri, pemerintah daerah terinovatif juga mendapatkan dana insentif daerah (DID). “Kabupaten Situbondo tercatat berpartisipasi dalam ajang IGA sejak tahun 2018 lalu. Di tahun awal ikut partisipasi, Situbondo berhasil menjadi terbaik ke-II untuk kategori Daerah Tertinggal,” jelas mantan Kepala BPPKAD Kabupaten Situbondo itu.

Nah baru tahun 2019, lanjut Tri, Situbondo kembali ikut bersaing dengan Kabupaten lain se Indonesia yang lebih maju, dan sukses meraih peringkat terbaik ke 4 Nasional. Puncaknya, sebut Tri, di penghujung tahun 2020, dengan 165 inovasi yang dimiliki, akhirnya Situbondo dikukuhkan sebagai Kabupaten Terinovatif se Indonesia oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. “Kami patut bersyukur dan berterimakasih kepada semua elemen dan semua OPD yang telah ikut mengantar meraih prestasi menggembirakan ini,” jelas Tri.

Sementara itu Mendagri, Tito Karnavian menerangkan, IGA ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong agar Pemda se-Indonesia, semakin berinovasi dalam mengelola pemerintahan. Dengan demikian, lanjut mantan Kapolri itu, publik semakin dilayani dengan tepat dan efisien oleh Pemda. “Dalam masa otda (otonomi daerah), sudah sewajarnya bahwa ‘inovasi’ ini merupakan kata kunci penting bagi pemda,” kata Mendagri.

Lebih lanjut, Mendagri berpesan agar dalam menggelar pemerintahan, Pemda selalu terampil dalam mengharmonisasikan bauran antara garis kebijakan Pemerintah Pusat, dengan inisiatif daerah. Dengan demikian, jelas dia, efek dari inisiatif daerah, akan selalu selaras dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat. “Dalam setiap inovasi sudah jelas Pemda harus memerhatikan harmonisasi tersebut,” imbuh Mendagri.

Mendagri Tito sangat mengapresiasi kegiatan IGA 2020 ini, karena proses penilaian dilakukan secara obyektif, independen dan dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, ujar dia, kegiatan IGA Award selalu melibatkan banyak tim penilai dari berbagai instansi, akademisi dan tokoh atau pakar inovasi daerah.

Penilaian ini, lanjut dia, juga melibatkan tim penilai sebanyak 15 orang yang berasal dari unsur Kemendagri; Kemen PAN-RB; Kemenristek/BRIN; Kementerian Keuangan; Kementerian PPN/Bappenas; Lembaga Administrasi Negara; Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. “Terakhir melibatkan Kamar Dagang dan Industri; Universitas Indonesia; United Cities and Local Government-Asia Pacific (UCLG-ASPAC) dan media massa,” bebernya.

Di sisi lain, Ketua Tim Penilai IGA 2020, Tumpak Haposan Simanjuntak, mengatakan pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) terdiri dari 2 aspek, 7 Variabel dan 35 Indikator. Simanjuntak lalu mencontohkan, dari 35 indikator tersebut, meliputi visi-misi kepala daerah; jumlah inovasi daerah; jumlah peningkatan investasi; regulasi inovasi daerah; tingkat partisipasi stake holders; kecepatan inovasi. “Terakhir ada unsur kemanfaatan inovasi serta tingkat kepuasan pengguna inovasi,” ungkap Simanjuntak.

Sementara itu Ketua Penyelenggara IGA 2020, Agus Fatoni, menjelaskan proses penilaian penentuan pemenang penghargaan meliputi sejumlah tahapan penilaian sangat ketat yang dimulai pada Mei tahun 2020. Panitia juaga melalui tahapan penilaian tahap akhir, jelas Agus, berupa presentasi kepala daerah yang dilaksanakan 4-5 November 2020 secara virtual. “Saat itu yang dikupas diantaranya meliputi penjaringan, pengukuran indeks, presentasi dan validasi serta penghargaan,” tegas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri.

Agus menambahkan total inovasi yang disampaikan ke Pemerintah Pusat setiap tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak 2017-2020. Pada tahun 2020 ini saja, urai Agus, ada 17.779 inovasi pemda. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2019 lalu, yang hanya 8.016 inovasi. Tingkat partisipasi pemda pada pengisian indeks inovasi daerah tahun 2020, aku Agus, sebanyak 484 pemda, dari 542 pemda. “Karena tahun ini ada wabah Covid-19, maka presentasi kepala daerah digelar secara daring,” pungkas Agus.[awi]

Tags: