Situbondo Dilanda Kemarau Panjang, Warga 12 Dusun Alami Krisis air Bersih

Petugas BPBD Kabupaten Situbondo saat mendistribusikan bantuan air bersih di Dusun Jerugen Desa Silomukti Kecamatan Mlandingan. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Hingga Selasa kemarin (3/12), wilayah Kabupaten Situbondo belum juga turun hujan. Dari catatan yang ada, tahun 2019 ini merupakan musim kemarau terpanjang dibanding dengan tahun sebelumnya.
Akibat musim panas ini, sedikitnya 12 Dusun yang tersebar di Kabupaten Situbondo mengalami krisis pasokan air bersih. Masih untung ada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Situbondo yang rutin setiap hari mendistribusikan ribuan liter air kepada warga yang mengalami krisis air bersih.
Informasi Bhirawa menyebutkan, sudah ada lima bulan ini warga yang di ada 12 Dusun di Kabupaten Situbondo mengalami krisis air bersih. Hingga kini, sebagain besar warga masih mengandalkan distribusi air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo.
Namun demikian, BPBD Situbondo melakukan pengiriman air bersih secara bergantian untuk memenuhi kebutuhan warga sehari-hari. “Kemarin, kami BPBD Kabupaten Situbondo giliran mendistribusikan 5.000 liter air bersih ke Dusun Krajan, Desa Kukusan, Kecamatan Kendit,” ujar Puriyono, Koordinator Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Situbondo.
Kata Puriyono, jatah pengiriman air bersih BPBD sebenarnya sudah habis akhir pada November 2019 lalu. Kejadian ini mengacu pada musim kemarau tahun 2018 lalu dimana BPBD sudah menghentikan pengiriman air bersih pada pertengahan November karena sudah mulai turun hujan.
“Namun pada tahun 2019 ini masih juga belum turun hujan hingga memasuki awal Desember,” tegas Puriyono.
Menurut Puriyono, pihaknya hanya bertugas mendistribusikan air bersih ke lokasi pusat kekeringan diberbagai titik di Kabupaten Situbondo.
Untuk itu, aku Puriyono, suplai air bersih baru dihentikan jika sudah turun hujan. Puriyono lalu merilis pengumuman BMKG terkait hari tanpa hujan yang ada 12 Kabupaten di Jawa Timur.
“Saat ini mengalami kekeringan ekstrim. Salah satunya Kabupaten Situbondo. Akibat kemarau panjang di Situbondo tidak hanya menyebabkan warga di beberapa daerah kesulitan air bersih, namun bisa mengancam prokdutifitas lahan pertanian milik para petani,” urainya.
Disisi lain, melihat kondisi kemarau panjang ini mulai disikapi Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dengan menggelar sholat istisqa yang melibatkan seluruh Pegawai Negeri Sipil di depan Masjid Al Abror Situbondo.
Sholat istisqa tersebut dipimpin Ketua MUI Situbondo, KH Syaiful Muhyi. Kata Bupati Dadang, sholat istisqa itu merupakan bagian dari ikhtiar, mengingat hingga akhir November wilayah Kabupaten Situbondo belum juga turun hujan. “Pemkab Situbondo masih bisa memenuhi kebutuhan air bersih di beberapa lokasi kekeringan. Saat ini Pemkab merasa khawatir kemarau panjang akan mempengaruhi produktifitas pertanian. Itu mengingat sebagian sumber mata air debitnya sudah mulai menyusut,” tutur Bupati Dadang. [awi]

Tags: