Situs Sumber Beji Bakal Diekskavasi Gunakan Anggaran Pemprov Jatim

Situs Petirtaan Kuno Sumber Beji yang berada di Dusun Sumber Beji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jumat (11/09). (arif yulianto/bhirawa).

Jombang, Bhirawa
Situs Petirtaan Kuno Sumber Beji yang berada di Dusun Sumber Beji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang bakal dilakukan ekskavasi lanjutan dengan menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dengan nominal sebesar 200 Juta Rupiah. Rencananya, kegiatan ekskavasi lanjutan di Situs Sumber Beji ini akan dilakukan pada bulan Oktober tahun 2020 ini.

Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Zakaria Kasimin saat datang ke lokasi Situs Sumber Beji, Jumat siang (11/09).

Zakaria Kasimin mengatakan, terkait rencana ekskavasi lanjutan ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim, dan pihak Disbudpar Jatim bakal memberikan ‘support’ anggaran sekitar 200 Juta Rupiah untuk pelaksanaan ekskavasi.

“Di samping itu kita juga punya program sendiri dari kantor, jadi mungkin bisa ‘sharing’ bersama-sama,” ujar Zakaria Kasimin.

Kedatangannya ke lokasi Situs Sumber Beji ini lebih karena ingin mengetahui kondisi situs tersebut, karena dirinya juga merupakan Kepala BPCB Jatim yang baru. Saat di lokasi, Zakaria didampingi oleh Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho. Tampak pula di lokasi, sejumlah petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, serta Kepala Desa (Kades) Kesamben, Ngoro.

“Saya ingin melihat, sejauh mana hasil ekskavasi awalnya, dengan sekarang dilakukan penyedotan air, tetapi ternyata, dengan menggunakan 2 mesin juga airnya belum mampu teratasi,” tambah Zakaria.

Tidak menutup kemungkinan lanjut Zakaria Kasimin, pada ekskavasi lanjutan nantinya, akan ada perluasan ekskavasi dari luasan ekskavasi pertama yang pernah dilakukan BPCB Jatim di situs tersebut, karena pada eksvakasi yang pernah dilakukan, belum mendapatkan luasan yang sesungguhnya.

“Kemungkinan besar untuk diluaskan itu masih berpotensi,” tandas Zakaria Kasimin.

Kepala BPCB Jatim juga sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang ikut berpartisipasi pada proses ekskavasi lanjutan pada bulan Oktober 2020 nanti.

“Karena ini merupakan kekayaan daerah yang harus kita lestarikan bersama, dan juga ke depan bisa kita kembangkan untuk dimanfaatkan sehingga dapat menjadi salah satu PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang mungkin juga tidak daerah saja, tapi masyarakat di sini juga ikut merasakan kesejahteraannya,” jelas Zakaria Kasimin.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya di media ini, Situs Petirtaan Kuno Sumber Beji di Dusun Sumber Beji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang merupakan situs kuno yang diduga dibangun pada era sebelum Majapahit dan digunakan hingga masa Kerajaan Majapahit.

Pada ekskavasi terdahulu, sejumlah temuan seperti pancuran air (Jaladwara), mata uang kuno, Celupak, hingga pecahan keramik kuno pernah ditemukan di area Situs Sumber Beji. Penemuan penting yang pernah ada saat proses ekskavasi terdahulu di situs ini yakni, ditemukannya arca/ patung Garuda yang masih menempel di salah satu dinding petirtaan yang dalam istilah arkeologi disebut ‘Insitu’. Temuan arca Garuda yang masih ‘Insitu’ menurut Arkeolog Wicaksono Dwi Nugroho, baru satu-satunya yang pernah ditemukan. Yakni, di Situs Petirtaan Kuno Sumber Beji.

“Kalau arca pancuran Garuda, tidak ada, baru ini, dan yang cukup menariknya ini masih menempel pada dinding, dalam istilah arkeologi, masih ‘Insitu’,” ucap Wicaksono tahun lalu saat ekskavasi di Situs Sumber Beji.(rif)

Tags: