SK Pengangkatan 1.812 CPNS Pemprov Tersalurkan

Satrya Indra Tjahyadi, penyandang tuna netra yang berhasil lolos seleksi CPNS 2019 menerima SK pengangkatan dari Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak dan disaksikan secara virtual oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin (25/1). [Humas pemprov jatim]

Pendapatan PNS Baru Pemprov Capai Rp10 Juta
Pemprov, Bhirawa
Wajah sumringah memancar dari 1.812 CPNS yang baru menerima Surat Keputusan (SK) penugasan dari Pemprov Jatim. SK tersebut menjadi akhir bahagia dari rangkaian panjang seleksi CPNS yang berlangsung sejak November 2019. Mereka yang akan menjadi PNS baru di Pemprov Jatim tersebut berhak menerima fasilitas pendapatan hingga Rp 10 juta.
Nilai tersebut berasal dari gaji yang dibayar saat awal bulan dan remunerasi yang diberikan setelah bekerja. Namun, pada tahun pertama ini mereka akan menerima 80 persen pendapatan yang berasal dari gaji dan remunerasi tersebut.
Untuk PNS baru golongan III-a misalnya, gaji pokok yang diterima sekitar Rp 2,5 juta. Sementara kelas jabatan bagi PNS yang baru diangkat berada di kelas 5-6 dengan penerimaan remunerasi sekitar Rp 6,5 juta hingga Rp8,1 juta sesuai Keputusan Gubernur Nomor 188/7/KPTS/013/2019.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Nurkholis mencatat, dari 1.812 orang CPNS tersebut, yang paling banyak penempatannya ada di Dinas Pendidikan khususnya sebagai tenaga pendidikan atau guru. Yaitu sebanyak 1.137. Kemudian terbanyak kedua ada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sebanyak 127 formasi dan tenaga kesehatan di RSUD dr Soetomo sebanyak 130 formasi.
Lebih lanjut Nurkholis mengatakan, para CPNS akan langsung bekerja dan dapat menerima penghasilan sebesar 80 persen. Penghasilan itu terdiri dari gaji dan remunerasi. Bagi PNS baru yang berasal dari lulusan S1, mereka sudah menempati golongan III-a dan kelas jabatan antara 5 – 6. “Kalau analis biasanya kelas jabatannya 7, tapi kalau PNS baru itu biasanya antara 5 – 6. Tapi remunerasi berbeda dengan gaji. Karena dibayarkan setelah bekerja, kalau gaji dibayar saat awal bulan,” tutur Nurkholis
Satrya Indra Tjahyadi salah satu yang beruntung menerima SK tersebut dari Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan disaksikan secara virtual oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia yang diterima melalui formasi disabilitas mengungkapkan rasa syukurnya setelah lebih dari satu tahun menunggu momen itu.
“Saya sangat bersyukur karena prosesnya cukup lama sejak pendaftaran hingga penerimaan SK CPNS sudah satu tahun lebih. Apalagi dari proses seleksi sampai bertemu masa pandemi, semua seperti serba tidak pasti,” tutur Satrya ditemui usai menerima SK CPNS di Ruang Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Senin (26/1).
Disinggung soal gaji, Satrya mengaku telah mendapatkan informasi seputar gaji CPNS yang baru akan diberikan sebesar 80 persen. “Mungkin sekitar Rp 2,5 juta,” kelas dia.
Satrya dengan ketunaan netra itu merupakan CPNS asal Surabaya yang diterima di SLB Karangrejo, Madiun sebagai guru kelas.
Selama proses pelaksanaan tes, baik SKD maupun SKB dia merasa puas dengan layanan yang diterima dari panitia. Bahkan selama tes dia mendapat layanan khusus dari panitia dengan dibacakan soal-soalnya. Dengan diterimanya SK CPNS ini, dia mengaku telah siap mengabdi di Pemprov Jatim. “Untuk seleksi sebenarnya sama dengan umunya. Tapi untuk formasi disabilitas kita mendapat tambahan waktu dari 90 menit menjadi 100 menit saat tes,” ujar Satrya.
Dalam penyerahan SK tersebut, tercatat sebanyak 1.312 CPNS untuk formasi guru, 316 CPNS formasi tenaga kesehatan, dan tenaga teknis sebanyak 364 CPNS. Mereka saat ini sudah mendapatkan gaji 80 persen dan menunggu mengikuti latsar baru kemudian diangkat senagai PNS. Di Jatim, total ada sebanyak 21 orang penyandang disabilitas yang mendapatkan SK pagi ini. Mayoritas mereka adalah tenaga pendidik guru. Selain itu, juga ada formasi cumlaude sebanyak 28 orang. Sedangkan 1.690 lainnya adalah formasi umum.
Gubernur Khofifah mengatakan, seluruh CPNS diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan bagi warga masyarakat Jawa Timur. Dan yang terpenting menurut Khofifah, para ASN diharuskan untuk siap bersinergi dimanapun nanti mereka ditempatkan bekerja. “Selamat melaksanakan tugas bagi semua. Hari ini kita butuh kecepatan, kecepatan respon, kecepatan pelayanan dan juga ketepatan di sektor masing-masing,” kata Khofifah.
Lebih lanjut sebagai birokrat, Khofifah berpesan agar seluruh jajaran CPNS mengedepankan etika yang santun, tegas dan juga memiliki etos kerja yang berdedikasi tinggi. Integritas menjadi ruh dalam bekerja yang tidak boleh ditawar.
“Jatim tidak bisa berdiri sendiri. Semua harus bersinergi. Yang perlu kita resapi bersama, Jatim ini memberikan pelayanan sampai 17 provinsi, artinya jika anda meningkatkan produktivitas, maka njenengan meningkatkan pelayanan pada separo Indonesia,” Ucap Khofifah. [tam]

Tags: