Skandal Pemilihan Dirpolitehnik Jember Beredar di Civitas

3-skandal Politehnik Negeri Jember-efi-1Jember, Bhirawa
Jelang pemilihan Direktur Politeknik Negeri Jember, situasi semakin memanas. Bahkan proses pemilihan Direktur Politehnik Negeri Jember akan berlangsung antara 1 Desember hingga 12 Desember 2014 diduga sarat rekayasa dan kepentingan oknum tertentu. Ini  terkait dengan beredarnya dokumen di kalangan mahasiswa dan dosen yang bocor sejak pertengahan November lalu. Dalam dokumen itu tertuang berita acara tentang jabatan Direktur Politehnik Negeri Jember kini dan akan datang.
Dalam dokumen itu disebutkan, jabatan Direktur Politehnik Negeri Jember untuk periode 2011-2015 diberikan kepada Ir Nanang Dwi Wahyono MM dan untuk periode berikutnya yaitu periode 2015-2019 jabatan Direktur akan diserahkan pada Dr Ir Bagus Putu Yudhia Kurniawan MP.
Bahkan dalam dokumen itu tertulis jelas tentang pembagian kekuasaan di lingkungan Politehnik Negeri Jember. Jika jabatan Direktur Politehnik Negeri Jember untuk periode 2015-2019 mendatang dipegang Dr Ir Bagus Putu Yudhia Kurniawan MP yang kini menjadi Pembantu Direktur 1. Dalam dokumen yang berkop lembaga dan bermaterai itu, tercantun nama saksi-saksi. Salah satu diantaranya Ir H Asmuji MM selaku mantan Direktur Periode 2006-2011 yang kini menjadi Direktur Politehnik Banyuwangi sebagai saksi. Dokumen itu dibuat tanggal 1  November 2010, jam 21.00 WIB bertempat di rumah Ir H Asmuji MM, di Jl Karimata, Jember.
Dr Ir HR Abdoel Djamali MSi selaku Ketua Forum Dosen Polije menyatakan, beredarnya dokumen itu menunjukkan, kondisi internal Polije sudah tak sehat dan mirip dengan Dagelan Ludruk. ”Yang jelas dengan beredarnya dokumen rahasia yang beredar di kalangan civitas akademika sama dengan menunjukkan, jika pemilihan Direktur di Poltek selama ini berbau nepotisme dan kolusi untuk kepentingan orang tertentu,” ujar Djamali kepada sejumlah media, Selasa (2/12).
Bersama dengan 11 dosen yang tergabung dalam Forum Dosen Polije, Djamali menjelaskan, selama ini pihak yang terlibat dalam dokumen itu sudah melakukan kebohongan publik, sehingga dirinya meminta kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB), serta Menteri Riset dan Dikti untuk mengusut skandal yang ada di Politehnik Negeri Jember.
”Dalam menyikapi skandal ini, kami dari forum Dosen Politehnik Negeri Jember menyatakan sikap.  Bahwa tahapan pemilihan Direktur Politehnik Negeri Jember ini harus diusut sampai tuntas dan kami tak memihak kepada calon-calon direktur manapun, namun skandal ini akan kami kawal, sebagai bentuk moral dan etika profesi,” tandasnya.
Forum Dosen sendiri, menurut Djamali, sudah berkirim surat ke Men PAN-RB dan Menristek dan Dikti terkait skandal ini, dan  langkah forum dalam mengungkap skandal jabatan di Politehnik Negeri Jember ini mendapat tanggapan dari Kementerian. ”Yang jelas bapak menteri sudah merespon surat yang kami kirim, dan akan memprosesnya,” ujarnya pula.
Sementara itu baik Dr Ir Bagus Putu Yudhia Kurniawan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon tak merespon, di SMS juga tak dibalas. Sedangkan Ir Nanang Dwi Wahyono yang saat ini masih menjabat Direktur politehnik Jember, melalui pesan singkatnya mengatakan, dirinya berada di luar kota. ”Gimana kalau besok saja mas, saya masih di luar kota dan terima kasih atas perhatiannya,” jawab Nanang melalui pesan singkatnya. [efi]

Caption foto: Sejumlah dosen yang tergabung dalam Forum Dosen Politehnik Negeri Jember melakukan konferensi pers, sambil menunjukkan dokumen yang beredar di kalangan civitas akademika Politehnik Negeri Jember, jelang Pemilihan Direktur Politehnik Negeri Jember.

Tags: