Skill Bisa Dikalahkan oleh Semangat

Aprilius Amanah Bentriska

Aprilius Amanah Bentriska
Peraih penghargaan sebagai Penjaga Gawang Terbaik tingkat nasional dalam GSI (Gala Siswa Indonesia) 2018, Aprilius Amanah Bentriska, mengaku sering memberikan instruksi semangat kepada rekan-rekannya saat bertanding. Khususnya empat teman yang ada di depannya (bek) harus kompak, harus semangat, karena ‘Skill Kalah Dengan Semangat’.
“Skill kita kalah dengan Tim Jakarta dan Tim Banten, namun kita mempunyai kekuatan semangat yang tinggi. Sehingga kita dapat mengalahkan mereka, dan menjadi juara GSI 2018, kata Aprilius Amanah Bentriska siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 5 Sidoarjo, saat ditemui di sekolahanya pada jam istirahat, kemarin (13/11).
Ia salah satu pemain/penjaga gawang yang memperkuat Tim GSI Jawa Timur, dan berhasil menundukan Tim Banten (4-3) dalam adu pinalti. Sebelumnya, siswa yang sebagai pemain tim inti Futsal SMP Negeri 5 Sidoarjo juga berhasil menepis tiga tendangan adu pinalti dari tim Jakarta.
“Makanya saya sering mengobarkan semangat kepada teman-teman, baik itu sebelum maupun saat bertanding,” ujar Aprilius.
Ia sampaikan bahwa ketika mendengar pengumuman, dari Provinsi Jawa Timur peraih penghargaan penjaga gawang terbaik adalah dirinya, kaget tidak menyangka. Ia kaget ketika diumumkan sebagai penjaga gawang terbaik. Untuk prestasinya tersebut, Aprilius mendapatkan trofi dan uang sebesar Rp 5 juta. “Saya kaget ketika diumumkan nama saya sebagai penjaga gawang terbaik. Saya sangat bersyukur sekali karena tidak menyangka menjadi yang terbaik,” ucap Aprilius yang bercita-cita jadi TNI/Polri ini.
Sementara M. Nuruddin guru olahraga SMP Negeri 5 Sidoarjo yang selalu mendampingi Aprilius dalam pertandingan Futsal (sebelum masuk tim GSI) mengaku bahwa bakatnya sudah nampak. Anak ini naluri membaca arah bola selalu tepat sasaran, sehingga mudah sekali untuk menepis tendangan lawan. “Dibuktikan waktu adu pinalti dengan Tim Jakarta, ia bisa menepis tendangannya hingga tiga kali. Dari situlah tanda-tanda mendapat penghargaan penjaga gawang terbaik sudah mulai kelihatan,” ungkap Nuruddin.
Menurutnya, saat membawa siswanya untuk menjadi tim GSI ini tidak mudah, mulai dari seleksi sekolah, terus seleksi antar kecamatan, seleksi antar kabupaten hingga masuk ketingkat propinsi.
“Waktu ada pendaftaran tim GSI, sekolah kami mengirimkan beberapa siswa, namun yang lolos seleksi hanya Aprilius,” katanya.
Lanjutnya, karena pihak sekolah selalu mendorong dan memberikan motivasi yang kuat kepada para siswanya untuk berprestasi. “Prestasi itu, selain membawa nama baik sekolah, juga nama baik kabupate, propinsi dan Negara. Oleh karena itu, sekolah kami selulu mendukung untuk siswa-siswi berprestasi setinggi-tingginya,” pungkas Nuruddin. [ach]

Rate this article!
Tags: