SKM Harus Jadi Pioner Kesehatan

2-SKM.dnaSurabaya, Bhirawa
Lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang lulus dari perguruan tinggi harus menjadi pioner dalam mengawal program-program kesehatan di Jatim. Pengawalan program ini dapat dilakukan ketika para lulusan SKM bekerja di Dinas atau lembaga kesehatan baik di pemerintahan atau swasta.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dr Harsono, menyatakan, peran sebagai salah satu tenaga di bidang kesehatan lulusan SKM diakui memiliki dasar ilmu manajemen yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat seperti memiliki kemampuan tentang pengetahuan kesehtan terkait dengan kebijakan lokal, nasional dan global .
Selain juga Keterampilan kuantitatif  dan kualitatif yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah, dan mampu mengembangkan strategi multidisipliner dan kolaboratif untuk pemecahan masalah kesehatan.
”Kemampuan ini yang menjadi bekal bagi SKM dalam menjalankan tugas di lapangan,” ujarnya.
Mantan Bupati Ngawi ini menuturkan, saat ini jumlah tenaga SKM yang berkerja di lembaga kesehatan di Jatim angka tidak banyak. Jika dilihat jumlah kebutuhan di lapangan masih dalam tataran belum ideal yaitu : 3,8/100.000 penduduk (Data PSDK Dinkes Prov Jatim). Artinya dari tiga SKM yang bekerja membawahi 100.000 penduduk.
”Idealnya lebih dari tiga orang SKM untuk membawahi 100.000 penduduk,” tambahnya.
Harsono menjelaskan, dari hasil evaluasi lulusan beberapa lulusan SKM di bidang kesehatan dalam lingkungan pemerintah diakui kemampuannya sebagai programmer dan perencana di Dineks maupun RSUD.
Di Dinkes Jatim saat ini terdapat 50 lulusan SKM yang bekerjasama dengan profesi lain untuk menjalankan fungsi pemegang kebijakan program kesehatan tingkat provinsi.
”Selain itu beberapa lulusan SKM di bidang kesehatan dalam lingkungan pendidikan dan  swasta saat ini banyak berada di institusi pendidikan, perusahaan-perusahaan, konsultan LSM kesehatan. Dengan data ini, menunjukkan bahwa lulusan SKM yang mungkin dianggap unik memahami ilmu manajemen kesehatan sehingga keberadaanya sudah banyak diakui dibeberapa instansi non pemerintah,” paparnya.
Ke depan oarng nomor wahid di Dinkes Jatim meminta dengan dilaksanakannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimulai pada awal Tahun 2014 diharapkan berubahnya konsep paradigma menuju peningkatan upaya promotif dan preventif membuat SKM mempunyai andil yang cukup besar dalam program JKN.
Menurutnya, program JKN akandijadikan peluang bagi SKM untuk aktif berperan serta dalam beberapa program promotif dan preventif.
”Saya berharap lulusan SKM dapat mengawal program JKN karena program ini merupakan program besar kesehatan dari pemerintah pusat yang harus disukseskan,” ucapnya. [dna]

Keterangan Foto : Peran serta SKM dalammemberikan sosiliasasi kepada masyarakat.

Rate this article!
Tags: