Skor Tertinggi Sekkab Sidoarjo Tak Jamin Dipilih

KursiSidoarjo, Bhirawa
Enam kepala dinas/badan yang mendaftarkan diri dalam bursa Sekkab Sidoarjo merupakan representasi kekuatan kubu tua dan muda. Tiga calon yang mendaftar disebut tua karena usia pensiunnya tinggal satu hingga dua tahun saja. Sementara tiga calon lain masih lima hingga tujuh tahun lagi.
Namun meski dianggap usianya mendekati usia pensiun (58 tahun) dan relatif pejabat senior seperti Kepala DPPKA, Joko Sartono SH, Kepala BLH, Siswoyo dan Kadisnaker, Husni Thamrin SH, namun kedekatan ketiganya dengan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah sangat kuat. Mereka rata-rata dinilai cocok mendampingi Saiful Ilah. Joko Sartono misalnya sudah enam tahun ini dipercaya bupati mengemban jabatan strategis mengurusi pendapatan daerah.
Namun Anggota Komisi C, Dhamroni, memiliki pandangan berbeda, Panitia seleksi harus mempertimbangkan usia faktor usia calon. Karena nantinya akan mengawal visi misi bupati selama lima tahun. Tetapi kalau Sekkab dipilih dari calon yang mendekati usia pensiun maka akan menjadi tidak efektif, karena akan cenderung cari aman saja dalam menentukan kebijakan pembangunan , selebihnya akan ditingal pensiun.
Kalau sudah Sekkab hanya satu hingga dua tahun juga boros dari sisi anggaran karena Pemkab akan mengeluarkan beaya untuk membentuk Pansel baru untuk mencari Sekkab baru. Jadi lebih efektif apabila Sekkab bisa mendampingi bupati sampai berakhirnya masa jabatan bupati.
Pansel dalam memutuskan nama tiga calon yang akan diusulkan ke bupati, harus memberi skoring atau ranking. Sehingga masyarakat dapat mengetahui dari ketiga nama itu siapa yang skornya paling atas dan bawah.
Sehingga masyarakat dapat mengetahui kualitas Sekkab baru yang tugasnya memenej program pembangunan, sebagaimana yang diturunkan dalam visi misi bupati selama periode kepemimpinnanya.
Dengan memberikan ranking terhadap tiga nama calon yang diusulkan ke bupati, masyarakat dapat mengetahui kinerja Pansel benar-benar obyektif dan profesioal. Walaupun bupati tidak memilih calon yang nilainya paling tinggi/atas, tapi setidaknya publik dapat mengetahui kualitas Pansel itu.
Kredibiitas Pansel yang terdiri dari rektor dan profesor akan dipertaruhkan karena calon yang mendatar ini memang memiliki kuaifikasi yang mumpuni untuk menjalani seleksi Sekkab. Sementara Calon yang Kadis PU Bina Marga, Ir Sigit Setyawan, saat dikonfirmasi peluangnya, meminta watawan jangan menanyakan bursa Sekkab. [hds]

Tags: