SLBN Patrang Jember Terima Bantuan Kendaraan Operasional dari Gubernur

Kepala Sekolah SLB Negeri Patrang Jember Umi Salma bersama Kendaraan Operasional bantuan Gubernur Jawa Timur, Selasa (12/1) kemarin. [effendi]

Jember, Bhirawa
Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Patrang Jember menerima bantuan mobil operasional dari Gubernur Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Timur. Mobil jenis station ini diterima Kepala Sekolah SLB Patrang Jember bersama dua SLB lainnya (SLB Pembina Lawang dan SLB Talun Blitar) di Jawa Timur.
Kepala SLB Negeri Patrang Jember, Umi Salma, saat ditemui di ruang kerjanya mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Gubernur dan Dinas Pendidikan Jawa Timur yang telah memberikan kendaraan operasional kepada lembaganya. ”Kendaraan ini sangat membantu untuk antar jemput siswa,” ujar Umi mengawali pembicaraan, Selasa (12/1).
Menurut Umi, jumlah siswa di SLBN Patrang Jember sebanyak 140 siswa (SD,SMP dan SMA) yang sebarannya (tempat tinggal ) berasal dari seluruh wilayah di Jember. Mereka berasal dari Ambulu, Tanggul, hingga Bondowoso. Bagi siswa yang mampu secara fisik bisa tinggal di asrama. Tapi bagi disabilitas yang secara fisik tidak mampu tinggal di asrama, mereka tinggal bersama orang tuanya.
Disaat sekolah, mereka diantar oleh orangtuanya, naik ojek online, maupun naik kendaraan umum. Namun, kata Umi Salma, tidak sedikit siswa yang terpaksa tidak masuk sekolah karena hujan, karena tidak punya biaya untuk naik trasnportasi karena keterbatasan ekonomi.
“Dengan adanya kendaraan ini, sangat membantu sekali utamanya untuk akses siswa ke sekolah dan kegiatan – kegiatan siswa lainnya. Sekolah akan melakukan antar jemput siswa, khususnya siswa yang memang secara fisik tidak mampu. Apalagi kendaraan ini dilengkapi dengan dua kursi roda yan bisa naik turun secara otomatis. Sehingga Orang tua tidak lagi bersusah payah untuk menggendong putra/putrinya ke kendaraan,” ungkapnya.
Umi Salma menjelaskan, ini menjadi program sekolah ke depan. Karena program ini masih akan dikomunikasikan dengan komite sekolah dan wali murid. Bagaimana tekhnisnya masih akan dikomunikasikan dengan komite sekolah dan wali murid. Kalau mau antar jemput akan ditentukan dimana titik penjeputannya. Karena kendaraan ini statusnya pinjam pakai, tidak ada biaya operasional dan perawatan, nanti kita bicarakan. Kalaupun digratiskan, bagaimana teknisnya nanti juga akan di bicarakan.
Sejak menerima bantuan dimasa pandemi Covid 19, kata Umi Salma, kendaraan ini digunakan oleh para guru yang akan melakukan kunjungan (visit) ke rumah siswa yang membutuhkan bimbingan atau terapi. ”Ini ( bimbingan atau terapi ) tidak bisa dilakukan secara daring, guru harus bertemu secara fisik atau bertatap muka dengan siswa dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan,” ungkapnya.
Umi Salma mengaku bersyukur, karena lembaga mendapat bantuan mobil operasional dari Provinsi bersama dua lembaga SLB lainya. Sebab tidak mudah mendapatkan bantuan ini karena harus bersaing dengan SLB lainnya se Jawa Timur apalagi jumlahnya bantuannya terbatas. ”Saya kira, semua SLB butuh kendaraan ini. Namun karena jumlahnya terbatas, kami harus bersaing untuk mendapatkannya. Kami harus mengajukan proposal dengan, dengan mencantumkan jumlah siswa dan sebarannya, serta prestasi yang sudah diraih. Itu kita cantumkan dalam proposal. Dan Alhamdulillah, sekolah kami terpilih,” tandasnya. [efi]

Tags: