SMA dan SMK Lakukan Persiapan UNBK

Murid SMAN 2 Nganjuk mencoba fasilitas komputer yang akan digunakan untuk UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). [ristika]

Murid SMAN 2 Nganjuk mencoba fasilitas komputer yang akan digunakan untuk UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Minggu depan SMA dan SMK akan menggelar tryout UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) secara nasional. Sejumlah persiapan pun dilakukan, mulai dari mengecek perlengkapan hingga melakukan sinkronisasi dengan server di pusat.
Salah satu sekolah yang melakukan persiapan ekstra adalah SMAN 2 Nganjuk. Sebagai satu-satunya SMA yang bakal menggelar UNBK, dan baru tahun ini mengikuti ujian dengan model ini, SMAN 2 Nganjuk ingin memastikan semua berjalan lancar. Apalagi, minggu lalu salah satu server sempat mengalami kerusakan karena tersambar petir. “Kena petir, makanya harus diganti baru,” ujar Kepala SMAN 2 Nganjuk Gunardi dikonfirmasi, Minggu (20/3).
Karena itulah, sejak kemarin sejumlah petugas melakukan penggantian server dan saat ini SMAN 2 menjadwalkan melakukan sinkronisasi lagi dengan server di pusat. “Sebenarnya rusak atau tidak minggu ini memang diharuskan melakukan sinkronisasi server lagi,” lanjutnya.
Gunardi mengatakan, ada 321 siswa SMAN 2 Nganjuk yang mengikuti UNBK. Dengan jumlah tersebut, pihak sekolah menyediakan empat ruangan. Yakni tiga ruang ujian utama dan satu ruang cadangan. Tiga ruang ujian utama itu masing-masing disediakan 35 – 40 komputer dan laptop.
Sementara di ruang cadangan ada 11 komputer yang bisa digunakan jika komputer di ruang utama ada yang rusak. “Di tiap ruangan, sengaja kami lebihkan 4 hingga 5 komputer. Jadi kalau yang bermasalah tidak banyak, cukup pindah komputer saja, tidak perlu ke ruang cadangan,” terangnya.
Agar server tidak rusak akibat disambar petir lagi, Gunardi mengatakan dalam penyelenggaraan UNBK nanti, pihaknya memutuskan untuk menggunakan cara manual. Yakni mencabuti laptop dan komputer dari sambungan listrik begitu sesi terakhir UNBK digelar. “Cara manual, dicabuti, biar tidak tersambung listrik. Besoknya, kalau mau ujian disambung lagi,” imbuhnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Nganjuk ada 3.880 siswa dari 1 SMK dan 17 SMA yang bakal menggelar ujian nasional dengan sistem Computer Based Test (CBT). Terkait UNBK, dari belasan sekolah tersebut hanya SMKN 1 Nganjuk yang berpengalaman karena sudah menggelar UNBK sejak tahun lalu.
Kepala Bidang (Kabid) SMP/SMA/SMK Disdikpora Nganjuk Sujito mengatakan, proses sinkronisasi server memang dibutuhkan untuk mengecek kesiapan peralatan dan sistem yang digunakan. Menurutnya, dalam tryout yang digelar secara nasional ini, akan mengacu pada UNBK yang sebenarnya. Mulai dari waktu pengerjaan soal, jumlah soal, hingga semua hal terkait dengan mekanisme UNBK. “Semua harus disinkronkan lagi dengan server pusat, seperti memasukkan token, user name dan password, semua dikondisikan seperti ujian sebenarnya,” kata Sujito.
Tryout serentak bakal digelar 21 – 26 Maret, sementara untuk SMA bakal menggelar UN lebih panjang, yakni selama 6 hari. Mengingat, soal yang bakal dikerjakan dalam ujian nanti total mencapai 6 mata pelajaran (mapel). Sementara UNBK untuk SMK jauh lebih pendek, yakni hanya 4 hari karena hanya mengujikan 4 mapel. [ris]

Rate this article!
Tags: