SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Hadirkan Motivator Asal Belanda

Motivator Dennies Van Dijk asal Belanda saat memberikan motivasi di Smamda, kemarin (5/2).

Sidoarjo, Bhirawa
SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo secara khusus menghadirkan motivator Dennies Van Dijk asal Belanda. Tujuannya, untuk memotivasi dan memberikan inspirasi siswa-siswinya agar lebih giat belajar berbicara bahasa inggris serta dalam memberikan semangat bagi murid yang berminat meneruskan sekolah ke luar negeri.
Kegiatan ini dilangsungkan di Aula sekolah yang ada di Jl. Majapahit, Sidoarjo ini. Para pelajar ini antusias mendengarkan materi demi materi yang disampaikan guru yang baru lulus secara akamedis itu.
Tidak hanya itu, disela acara motivasi yang disampaikan Dennies itu, juga terjadi dialog interaktif antara para siswa dan motivator asal Holland, Belanda itu. Rencananya, para siswa ini bakal diberi motivasi selama 2 hari kedepan.
“Kami sengaja mendatangkan guru asal Belanda ini untuk memotivasi para siswa kami. Ini penting karena setiap tahun alumni dari Smamda yang melanjutkan keluar negeri jumlahnya terus meningkat,” tutur Kepala Smamda Sidoarjo, Wigatiningsih, Senin (5/2) kemarin.
Ia mengungkapkan untuk alumni Smamda Tahun 2017 tercatat ada 10 sampai 11 siswa yang melanjutkan ke luar negeri. Mereka diterima di Malaysia, Jerman, Cina serta Belanda. Sedangkan yang di Thailand masih dalam proses penjajakan. Sedangkan pada Tahun 2016, baru terdapatkan 6 siswa yang melanjutkan kuliahnya ke luar negeri dengan jumlah terbanyak ke Malaysia.
“Ini bagian dari support kami agar yang melanjutkan keluar negeri semakin banyak. Kalau makin banyak yang kuliah ke luar negeri akan membawa nama Smamda juga. Tapi Bahasa Inggrisnya harus menjadi dasar yang dikuatkan,” ungkpanya.
Karena Smamda belum membuka kelas Internasional, hingga kini belum ada alumninya yang melanjutkan ke Amerika. Akan tetapi 2 kampus asal Malaysia sudah ke Smamda untuk melaksanakan tes menjaring calon mahasiswa dari Smamda.
“Itu menunjukkan sekolah kami layak dijadikan referensi sekolah para siswa berbakat dan punya talenta. Karena yang keluar negeri rata-rata dapat beasiswa. Ada yang 100 persen sekaligus biaya tinggal ada yang 50 persen. Semua bergantung kemampuan keluarga para siswa,” tegas Wigatingsih.
Sementara salah satu siswi, Saidah Basyam yang masih duduk di kelas X IPA 1 ini mengaku merasa termotivasi untuk berkuliah keluar negeri. Akan tetapi dasarnya harus Bahasa Inggris dikuatkan untuk para siswa dan siswi.
“Kalau guru tamu Dennies ini logat dan verbalnya enak, jadi mudah saya diterima. Apalagi penyampaiannya bisa menyatu dengan siswa dan siswi. Jadi mudah diterima,” pungkas Saidah Basyam. [ach]

Tags: