Smamda Ajari Siswa Chi-Mei Senior High School Teknik Membatik

Ustadz Rahmad Setyo Wibowo mengajari siswa National Chi-Mei Senior High School of Taiwan tehnik membatik menggunakan chanting dengan membatik Wayang Panji di atas media Kain Katun Blaco yang nantinya dijahit menjadi tas. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 16 siswa National Chi – Mei Senior High School of Taiwan, Taiwan yang melakukan kunjungan balasan dalam Program Student Exchange di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Senin (4/11) kemarin, diajak belajar membatik gambar Wayang Panji. Guru Seni budaya, Ustadz Rahmad Setyo Wibowo dengan sabar dan telaten mengajari tehnik membatik.
Dengan dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari tiga siswa National Chi – Mei dibantu satu siswa Smamda. Ustadz Rahmad menjelaskan tehnik membatik menggunakan chanting dengan singkat, yakni membatik menggunakan chanting harus pelan – pelan dan hati – hati karena chantingnya sangat panas.
Usai memberikan arahan dan sebelum melukis di atas media kain katun blaco, siswa kelas XII asal Taiwan itu diberikan potongan kain kecil untuk mencoba membatik dan setelah bisa diberikan kain persegi panjang untuk membatik gambar Wayang Panji yang nantinya dijahit untuk tas.
Menurut Ustadz Rahmad yang juga Pembina ekstrakurikuler membatik, kedatangan siswa National Chi – Mei ini belajar di Smamda untuk mempelajari Budaya Indonesia. Diantaranya, Smamda memperkenalkan Belajar Membatik dan materinya tentang Wayang dan Batik. Ilustrasi batik yang dibuat para siswa Chi – Mei itu tentang Wayang Panji.
Sebab Wayang dan Batik ini merupakan budaya Negara Indonesia yang sangat besar dan telah diakui PBB yakni Unesco (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organitzation) menjadi kebudayaan milik dunia. Hal ini berbeda dengan tema membatik tahun lalu yang terkait Ikon Kota Surabaya.
“Kenapa dipilih Wayang Panji? Karena Wayang Panji memiliki kepribadian yang bijaksana dan secara sastra telah mendapatkan penghargaan dari Unesco. Karena Budaya Panji telah mempengaruhi kebudayaan bangsa lain misalnya di Thailand, Malaysia, Muangthai. Pengaruhnya tentang kehidupan sehari – hari Wayang Panji telah terjadi sejak berabad – abad yang lalu, sehingga kemungkinan mereka juga kenal dengan Wayang Panji,” kata Ustadz Rahmad.
Sementara itu, salah satu panitia Student Exchange, Ustadzah Unun Setyo menjelaskan, para siswa National Chi – Mei Senior High School ini akan tinggal di Indonesia selama sepekan. Selama di Surabaya mereka akan tinggal di rumah siswa Smamda, sehingga tahu bagaimana rasanya tinggal di rumah temannya yang ada di Indonesia. Sebagaimana ketika 12 siswa Smamda pada 20 hingga 27 Oktober lalu saat menjalani Program Student Exchange di Taiwan juga tinggal di rumah siswa National Chi – Mei Senior High School.
“Selama tinggal di Surabaya para siswa National Chi – Mei Senior High School tinggal di rumah siswa Smamda. Diharapkan mereka juga bisa belajar budaya Kota Surabaya dan bisa belajar di Smamda dengan baik bersama para siswa Smamda,” kata Ustadzah Unun-sapaan akrabnya.
Selain diajari tehnik membatik siswa asal Taiwan itu juga diajari Tari Remo, Tarian Khas Kota Surabaya dan diperkenalkan Pencak Silat Tapak Suci yang menjadi ciri khas beladiri Muhammadiyah. Selama tinggal di Surabaya mereka juga diajak mengunjungi Masjid Cheng Hoe, Sanggar Agung Kenjeran Park, House of Sampurna, juga melihat Tugu Pahlawan dan Kebun Binatang Surabaya. Selain itu, juga diajak berkunjung di Kota Budaya yakni Yogyakarta untuk melihat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton Surakatra Hadiningrat di Solo, serta melihat Candi Borobudur dan Candi Prambanan. [fen]

Tags: