SMAN 1 Taman Sidoarjo Teliti Pencemaran

6-SMAN 1Taman-Ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Kepeduliannya terhadap lingkungan yang bersih dan sehat, terutama pada sungai yang sudah mulai tercemar limbah industri. Sekitar 120 siswa-siswi SMAN 1 Taman, Sidoarjo melakukan penelitian di Sungai Desa Panjunan, Kec Sukodono, Sidoarjo.
Kegiatan itu dilakukan karena para siswaa itu prihatin terhadap pencemaran sungai yang ada di Sidoarjo, beberapa sungai yang telah teliti dengan uji laboratorium, ternyata hasilnya hampir semua sungai tercemar limbah, jenis unsur kimia Pb (Plumbum) atau yang lebih dikenal oleh masyarakat ‘timbal.’
Usai mendampingi para siswanya mengambil air sungai untuk sample dalam uji lab, Jum at (3/10) guru pendamping, Nanik Mujiastuti mengatakan, kalau siswannya ini sedang memantau meneliti kualitas sungai. Beberapa sungai yang telah diteliti, rata-rata air sungai di Sidoarjo ini kualitasnya tak ada yang baik, semuanya buruk. Kami belum menemukan kualitas sungai yang baik.
”Dari hasil penelitian ini, nantinya akan kami laporkan ke Jasa Tirta, yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu. Nantinya diharapkan mereka yang menindaklanjuti, bukan siswa,” katanya.
Anak-anak ini sebagai siswa yang telah tergabung dalam kelompok JKPKA (Jaringan Komunikas Pemantau Kualitas Air) yang dinaungi Jasa Tirta I dan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Makanya terus dilakukan penelitian atau pemantauan seperti ini. Untuk kali ini kami memantau sungai di sekitar industri. Para siswa sudah tahu semua kalau di wilayah ini, Kec Taman dan sekitarnya banyak sekali industrinya.
Maka perlu dipantau dan tanda-tandanya kalau sungai Panjunan ini tercemar adalah banyak cacingnya. Karena cacing merupakan hewan yang sangat tahan terhadap pencemaran, termasuk juga tahan oleh limbah industri. ”Dan itu sudah terbukti benar anaknya,” jelas guru Biologi ini.
Kepala Sekolah SMAN I Taman, Drs Subagyo MSi saat mendampingi siswanya di ruang lab sekolah mengatakan merupakan penerapan salah satu dari program Kurikulum 2013. Kini materi pembelajarannya tak dilakukan di dalam kelas saja tetapi ada ruang praktek langsung di lapangan.
Jadi penelitian ini memang ada korelasinya dengan pelajaran. Termasuk juga ada hubungannya dengan karya ilmiah atau pembelajaran pendidikan kimia. Sekaligus melakukan penelitian tentang pencemaran lingkungan. ”Akhirnya anak-anak bisa mengetahui kalau air sungai ini sudah tercemar oleh limbah apa saja, termasuk limbah-limbah industri,” jelas Subagyo. [ach]

Keterangan Foto: Para siswa-siswa SMAN 1 Taman sedang meneliti air Sungai Panjunan yang diduga tercemar limbah industri. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: