SMAN 2 Madiun Juara Lomba Cerdas Cermat Pancasila

Kepala Bakesbangpol Jatim Drs Ec. Jonathan Judianto, MMT saat menyerahkan hadiah dan piala lomba kepada para juara Lomba Cerdas Cermat Pancasila.

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah melalui drama yang ketat dan menegangkan, akhirnya SMAN 2 Madiun berhasil merengkuh juara lomba cerdas cermat Pancasila yang diselenggarakan Badan Kesatuang Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim akhir pekan. Berikutnya SMAN Model terpadu Bojonegoro harus puas sebagai juara kedua dan SMAN 2 Nganjuk juara ketiga.
Selama tiga hari berturut-turut sebanyak 29 sekolah, beradu pengetahuan, keberanian, dan analisa kritisnya terkait materi lomba yang variatif dan menguji ketangkasan dalam menjawab.
Ketua Dewan Juri Dr Didik Sukriono SH MHum menjelaskan para peserta lomba bukan saja harus hapal dan paham tentang Pancasila tetapi juga mempunyai pemahaman yang utuh sehingga ketika harus membeirkan analisis atas video kasus yang diberikan bisa cepat dan tepat.
“Saya sungguh bangga dengan para peserta lomba tahun ini. karena mereka mempunyai pemahaman yang kuat serta nalar kritis terhadap situasi yang berkembang juga sangat tajam,” kata Ketua Dewan Juri yang berasal dari Lapasila Universitas Negeri Malang ini.
Penilaian serupa juga disampaikan Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judianto saat ditemui Bhirawa seusai acara. Menurut Jonathan, pelajar di Jatim sangat antusias dalam mengikuti lomba Cerdas Cermat Pancasila yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jatim akhir pekan kemarin.
Kegiatan cerdas cermas yang digelarnya jelas Jonathan, menjadi media bagi para pelajar dalam memberikan pandangan-pandangan mereka tentang pancasila maupun pemikiran-pemikiran terkait empat konsensus kebangsaan.
“Hal ini menjadi salah satu indikator bahwa anak-anak bangsa pun memiliki kepedulian tinggi terhadap konstitusi dan kemajuan bangsa,” tegas Jonatan.
Menurut Jonatan, Bakesbangpol Jatim sebagai rumah kebangsaan, melalui kegiatan lomba cerdas cermat pancasila berusaha menanamkan pemahaman tentang pancasila sebagai ideologi negara, konstitusi undang-undang dasar negara republik indonesia.
“Lomba cerdas cermat pancasila ini juga merupakan salah satu bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelas mantan Pj Bupati Sidoarjo ini.
Secara khusus Jonathan juga mengingatkan para pelajar agar tak terjerumus dalam efek negatif modernitas globalisasi yang bisa menghilangkan identitas dan jati diri sebagai manusia indonesia.
Salah satu guru penamping dari SMAN 1 Pacitan Suyanto mengaku mengapresiasi penyelenggaraan lomba. Harapannya kedepan, lomba serupa bisa nyambung dengan kegiatan di Kabupaten/Kota.
“Kalau di masing masing kab/kota juga menyelenggarkannya maka akan menghasil generasi muda yang paham tentang Pancasila,” tegas yang sehari-hari mengajar mata pelajaran sejarah ini. Meski sekolahnya tidak merebut juara, namun dirinya tidak mempermasalahkannya. Karena yng lebih penting adalah menanamkan diri kepada anak didiknya untuk terpacu belajar dan memperluas wawasannya terkait dengan Pancasila.
“Tujuan kami datang bukan semata untuk mengejar juara tetapi lebih untuk menanamkankarakter kepada anak didik kami tentang betapa pentingnya pemahaman terkait dengan pancasila. Selain itu, juga menambah pengalaman bergaul dengan pelajar lain,” tutur guru sejarah kelahiran Sleman Yogyakarta ini.  [why]

Tags: