SMAN 3 Sidoarjo Gelar Festival Muharam 1441 H

KH Sholeh Khosim saat memberikan tausiyah kepada para siswa

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam membentuk karakter para siswa dan siswinya agar lebih santun dan berbudi luhur dalam kehidupan sehari-harinya, serta mengenalkan dengan budaya-budaya yang Islami. SMA Negeri 3 Sidoarjo menggelar Festival Muharam 1441 H, yang diikuti oleh seluruh siswa, mulai kelas X, XI hingga XII.
Dalam gelar Festival Muharam yang dilakukan sudah tahun ketiga kalinya tersebut, pihak sekolah mengadakan berbagaimacam kegiatan atau lomba. Diantaranya adalah lomba Al Banjari, Cerdas Cermat, lomba Pendidikan Agama Islam, lomba Kaligrafi, lomba MTQ, desain busana muslim ada juga lomba patrol keliling kampung sekitar sekolahan.
“Dan tadi paginya telah diawali dengan pengajian, ceramah agama oleh Mukhtashar PC NU Sidoarjo KH M. Sholeh Qosim sebagai pembekalan religi kepada anak-anak agar lebih sejuk dan santun dalam pergaulan sehari-hari,” tutur Kepala SMA Negeri 3 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto S.Pd MPd usai mengikuti tausiyah, Rabu (11/9).
Menurunya, program-program seperti ini secara rutin terus kita lakukan, karena efeknya terhadap anak-anak sunggah sangat berbeda sekali dengan mereka yang kurang terhadap pembekalan religi.
“Harapan kami setiap tahun baru, kita juga harus berlaku baru yang lebih baik dan lebih bermakna. Disamping anak-anak juga biar mengenal budaya-budaya kita yang lebih Islami,” katanya.
Lanjutnya, budaya-budaya semua itu identik kedekatan dengan masyarakat kita. Disamping itu, dengan kita kenalkan terus pengajian dan budaya religi, efeknya anak-anak juga banyak sudah melakukan sholat dhuha. “Begitu juga waktu jum atan, Insya Alloh sudah tidak anak-anak yang bicara sendiri-sendiri. Mereka sudah memahami betapi penting menyirami ilmu kerohanian,” pungkas Eko Redjo.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Sidoarjo Dr Sukariyantho, MSi sangat mengapresiasi Kepala SMAN 3 Sidoarjo yang tidak pernah kering inovasi. “Saya sangat mendukung kegiatan Festavial Muharam ini, karena maknanya adalah anak-anak maupun gurunya harus ada perubahan. Harus hijrah dari yang kurang baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik,” kata Sukariyantho.
Jadi belajar dengan nilai-nilai keagamaan itu sangat penting sekali. Sesuatu yang bernilai kegiatan ini adalah terbentuknya pemikiran yang semakin matang. Dari sesuatu yang bermakna positif membuat lebih cepat percara diri itu selalu kita dukung. “Apalagi program ini dilibatkan orang-orang yang lebih banyak, selain murid juga para guru serta orangtua. Termasuk lingkungan sekolah, itu akan menjadi inspiring tauladan kebersamaan,” jelas Sukariyantho lagi. [ach]

Tags: