SMAN 4 Sidoarjo Lakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

Para siswa duduk dengan penerapan physical distancing saat ujicoba PTM di SMAN 4 Sidoarjo, kemarin (11/8).

Sidoarjo, Bhirawa
Jelang pelaksanaan PTM (Pembalajaran Tatap Muka) yang akan diberlakukan pada 18 Agustus 2020 mendatang. SMA Negeri 4 Sidoarjo telah melakukan uji coba terlebih dahulu, dengan harapan pada penerapannya nanti bisa lebih siap dalam segala hal yang sesuai dengan SOP Protokol Kesehatan.
Proses uji cobanya kemarin (11/8) sudah sesuai dengan SE Gubernur Jatim Nomor 420/11/350/101.1/2020 tentang Uji Coba PTM. Dalam satu kelas terdapat 25 % hingga 50 % siswa saja, dengan sistem physical distancing, cuci tangan dan pakai masker. Sedangkan guru pengajarnya juga menggunakan maskser serta face shield.
Usai memantau jalan uji coba PTM, Deni Agustin Suliantini ST M Pd yang juga sebagai Pembina OSIS, mengatakan dalam menyikapi penerapan tatanan baru, kami pihak SMAN 4 Sidoarjo sudah menyiapkan dengan mantab dan secara professional. Sebelumnya juga sudah memberikan informasi kepada para siswa, bagaimana pentingnya prosedur tentang kesehatan memasuki masa sekolah diera new normal sekarang ini. “Dengan kondisi tersebut, tentunya proses belajarnya akan diterapkan dalam dua shift. Yang kita mulai pada pukul 6.30 wib diawali dengan doa bersama, dan proses pembelajaran hanya 25 menit per jam pelajaran,” jelas guru Informatika ini.
Sementara itu Kepala SMAN 4 Sidoarjo Imam Jawahir S Pd M Pd juga menegaskan kalau pihaknya sedang mempersiapkan PTM dengan standar protokol kesehatan. “Jadi sekarang ini sedang diujicobakan, dengan harapan pada penerapan sesungguhnya pada tanggal 18 Agustus 2020, sesuai dengan SE Gubernur Jatim Nomor 420/11/350/101.1/2020 maka anak-anak akan siap dengan pembelajaran tatap muka.
Ia juga menerangkan kalau pihak sekolah sudah melakukan segala sesuatunya, termasu para guru-gurunya juga dipersiapkan dengan baik. Sementara untuk para guru yang kondisinya rentan atau sedang sakit sudah difasilitasi dengan pembelajaran melalui sistem Daring (Dalam Jaringan) atau online.
Lanjutnya, kami sudah memfasilitasi aplikasi Microshoft 365 yang sudah terintegrasi, artinya dengan menggunakan Microsoft 365 itu sudah terintegrasi ke dalam semua kegiatan pembelarjaran. “Bahkan sampai pada supervisinya juga bisa dilakukan langsung dalam satu aplikasi tersebut. Jadi tidak rumit, dan tidak menggunakan beberapa macam aplikasi yang bisa membingungkan dalam evaluasinya,” terang Imam Jawahir.
Jadi, dengan jumlah 1.212 siswa mulai kelas X, XI dan XII tentu proses pembelajarannya dilakukan secara bergantian. Dalam SE Gubernur Jatim diberlakukan 4 jam pelajaran, kami akan memberlakukan hanya dua atau tiga jam pelajaran saja, karena harus bergantian dengan kelas-kelas yang lain. “Dengan model penerapan seperti itu, saya yakin protokol kesehatannya akan tetap terjaga,” pungkas Imam Jawahir. [ach]

Tags: