SMAN II Gelar Deklarasi SMADA Prima Bersinar

Kasek SMAN II Situbondo, Endang Wiji Lestari, bersama Komite sekolah, Asisten I Setkab Suraji dan perwakilan Forpimda saat penandatanganan MoU dan deklarasi SMADA Prima Bersinar, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Setelah sukses menyandang sebagai sekolah adiwiyata mandiri dengan piala langsung dari Presiden RI Joko Widodo, kini SMAN II Situbondo atau biasa dikenal dengan sebutan SMADA Prima, melirik status bergengsi lainnya dilevel Provinsi Jatim maupun nasional yakni sekolah bersinar (bersih narkoba).
Pencanangan itu ditandai dengan penandatangan MoU/kesepakatan serta deklarasi SMADA Prima Bersinar bersama lintas lembaga kemarin lusa. Diantaranya, Pemkab Situbondo, Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, Forum pimpinan daerah dan Forpimka, para mitra kerja dan beberapa mitra sekolah di Kota Santri.
Kepala Sekolah (Kasek) SMAN II Situbondo, Endang Wiji Lestari mengatakan, pencanangan Smada Prima Bersinar ini mengacu kepada kepercayaan Kabupaten Situbondo kepada SMADA untuk mengikuti seleksi sekolah bersih narkoba tiga tahun lalu.
Namun karena saat itu persiapan yang dimilik SMADA kurang, beber Endang, maka hanya berhasil masuk urutan 8 besar se-Jatim. “Nah, tahun ini SMADA dipercaya dan ditunjuk oleh Kabupaten Situbondo untuk mengikuti kombali seleksi sekolah bersinar ini. Insya Allah tahun ini kami lebih siap,” ujar Endang, kemarin.
Masih kata Endang, guna mempersiapkan kegiatan ini, SMADA Situbondo memasukkan kegiatan bersih narkoba itu dalam silabus dan RPP yang notabene dipergunakan guru dalam program pembelajaran sekolah. Nantinya, sambung mantan Kasek SMAN I Panarukan itu, bakal diintegrasikan dengan bidang lingkungan hidup, budi pekerti serta terintegrasi dengan anti narkoba. “Kan di sini (SMADA Situbondo) sudah menjadi sekolah adiwiyata  mandiri,” aku Endang usai acara pencanangan di auditorium SMADA Situbondo kemarin.
Endang menambahkan, SMADA yang juga menyandang sebagai sekolah Widiapakerti Nugraha dan sekolah anti narkoba, selain memasukkan kedalam silabus guru, juga memasukkan kedalam seluruh program kerja kegiatan ekstra kurikuler sekolah.
Selain itu, papar Endang, melakukan aksi aksi bersih narkoba dan melakukan tes urien kepada siswa secara acak dengan melibatkan unit BK (Bimbingan dan Konseling). “Kami juga intensif melibatkan kader narkoba SMADA sosialisasi ke sekolah-sekolah. Program lainnya, kami juga membina dan merangkul tetangga sekolah di Jalan Anggrek Situbondo, dengan membentuk Kampung Bersih Narkoba (Kampung Bersinar),” ungkap Endang.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Sukoco Mulyo sangat mendukung dengan adanya MoU sekolah bersinar yang digelar SMADA Situbondo, kemarin. Dirinya bersama pengurus Komite yang lain juga berkomitmen bahwa SMADA harus bersih dari narkoba.
Yang jelas, lanjut mantan Asisten I Setkab Situbondo itu, Komite Sekolah mendukung dan memotivasi kepada anak-anak didik untuk menjauhi dan tidak menggunakan narkoba. “Dengan bekerjasama masyarakat dan lingkungan serta pihak pihak terkait, Komite Sekolah sangat mendukung program ini. Caranya, kami juga ikut mengawasi siswa, agar mereka tidak terjebak dengan penggunaan narkoba,” pungkas mantan Kepala BPMP Kabupaten Situbondo itu.
Di sisi lain, Asisten I Setkab Situbondo, Suraji, mengakui jika penunjukan SMADA menjadi perwakilan sekolah Bersinar karena memiliki kesiapan dan memiliki komitmen yang tinggi dalam keterlibatan anti narkoba di sekolah. Sebab, kata Suraji, kini narkoba sudah dianggap sebagai kejahatan luar biasa dan sejajar dengan terorisme dan kasus korupsi.
Terbukti saat ini, ungkap Suraji, angka peredaran sabu-sabu naik menjadi 350 persen dan ekstasi naik 280 persen. “Ini hal hal yang dilarang malah naik sepktakuler. Oleh karena itu, kami menyambut gembira atas langkah SMADA yang komitmen menjadi sekolah anti narkoba. Kami mengucapkan terimakasih karena komitmen ini lahir dari sanubari semua elemen di SMADA Situbondo,” pungkas mantan Sekretaris DPRD itu. [awi]