SMAN Taruna Siapkan 158 Kursi

Asrama SMAN Taruna Nala Jatim yang akan digunakan untuk menampung siswa dengan sistem boardingschool. [ adit hananta utama/bhirawa]

(Buka PPDB Lebih Awal)
Dindik Jatim, Bhirawa
Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK memang belum dikeluarkan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Namun, SMAN Taruna Nala Jatim mendapat kesempatan memulai lebih awal proses pendaftaran karena proses seleksi yang panjang.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menuturkan, PPDB SMAN Taruna Nala Jatim dibuka lebih awal lantaran proses seleksi yang cukup panjang. Sekolah yang hanya menyediakan 158 kursi siswa baru ini melakukan seleksi mulai administrasi, kesehatan dan kesmaptaan, wawancara hingga tes potensi akademik.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Tlogowaru Kedungkandang Kota Malang ini membuka kesempatan bagi seluruh siswa dari berbagai daerah di Jatim. “Ada kuota untuk beasiswa sebanyak 50 kursi dan sisanya mandiri,” terang Saiful dikonfirmasi kemarin, Selasa (7/3).
Program beasiswa ini, lanjut Saiful, akan dilakukan melalui usulan dari kabupaten/kota. Dengan demikian, Saiful berharap setiap daerah memiliki keterwakilan di sekolah tersebut. Selain itu, ada juga kuota untuk siswa luar Jatim yang disiapkan sebanyak 10 persen atau 15 kursi.
“Dengan adanya kerjasama dan program yang sesuai standar militer, harapannya lulusan SMAN Taruna Nala ini bisa lebih siap masuk ke akademi angkatan laut dan sejenisnya. Tapi kalau mau ke perguruan tinggi juga tidak masalah,” terang Saiful.
Di tanya terkait siswa yang masih berstatus miliki SMAN 10, Saiful mengaku siswa akan diberi pilihan untuk lanjut ke SMAN Taruna Nala atau kembali ke SMAN 10.
Kabid Pendidikan SMA Dindik Jatim Bambang Sudarto menambahkan, SMAN Taruna Nala Jatim merupakan perluasan dari SMAN 10 yang semula memiliki program pendidikan karakter dengan sistem boarding school. Karena itu, proses pendidikan di SMAN Taruna Nala ke depan juga akan menggunakan sistem boarding school.
“Pembinaan siswa akan berlangsung selama 24 jam oleh Lapetal (Lembaga Penyediaan Tenaga TNI AL) Malang. Termasuk kurikulum bela negara dan kemaritiman juga akan disiapkan pihak TNI AL,” terang dia.
Di singgung terkait pembiayaan, Bambang mengakui ada dua versi pembiayaan yang diberlakukan pada SMAN Taruna Nala ini. Diantaranya iala beasiswa dan mandiri. “Ada yang mendapat subsidi dari pemerintah tetapi juga ada yang menarik sumbangan dari masyarakat. Untuk kebutuhan hidup di asrama juga akan disubsidi oleh dinas,” terang dia.
Sesuai pedoman PPDB SMAN Taruna Nala Jatim, pembiayaan mandiri akan dikenakan SPP sebesar Rp 24 juta per tahun dan sumbangan dana investasi pendidikan sebesar Rp12 juta untuk siswa asal Jatim. Sedangkan untuk siswa luar Jatim, sumbangan investasi dikenakan biaya Rp17 juta.
Kepala SMAN Taruna Nala Jatim Tri Suharno menuturkan, kuota 158 dalam PPDB tahun ini akan dipecah menjadi enam rombongan belajar (Rombel). Dengan begitu, setiap kelas akan diisi oleh sekitar 25 siswa. Sementara siswa kelas X dan XI yang saat ini telah menjadi siswa di sekolah setempat, diakuinya akan tetap dipertahankan.
“Dari Kemendikbud sudah direstui untuk tetap melanjutkan di sini. Tetapi ada beberapa siswa yang memilih mundur dan kembali ke SMAN 10 karena tidak sanggup dengan konsep pendidikan militer,” terang dia.
Kendati menggunakan konsep militer, Tri memastikan tidak akan terjadi tindak kekerasan. Pembelajaran hanya akan bertumpu pada penguatan wawasan ketahanan nasional dan kemaritiman. Selain itu, salah satu skill yang wajib dikuasai siswa adalah kemampuan berenang dan bela diri.
“Akan dibina oleh sekolah dan TNI mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi,” pungkas Tri. [tam]

Rate this article!
Tags: