SMANSABA Resmi Sandang Status Sekolah Kewirausahaan

Sejumlah siswa SMANSABA Kabupaten Situbondo saat mengikuti event lomba kewirausahaan pada tingkat regional. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Untuk menghadapi pesat dan tumbuh kembangnya kawasan industri baru di tanah air, dunia pendidikan Kabupaten Situbondo secara resmi mulai merealisasikan sekolah kewirausahaan di tingkat jenjang SMA. Langkah awal ini ditandai dengan diadakannya kegiatan sosialisasi program kewirausahaan di Kota Santri Situbondo, satu diantaranya adalah SMAN 1 Banyuputih atau biasa dikenal dengan sebutan SMANSABA.
Sejumlah tenaga pendidik dan perwakilan siswa ikut serta dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Termasuk diantaranya para Kepala Sekolah SMA se-Kabupaten Situbondo bersama jajaran staf Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso. Program sekolah kewirausahaan ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat baru bagi para siswa dalam menyosongsong era digital dan ajang lomba ditingkat nasional serta lomba tingkat internasional.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Drs Mahrus Syamsul MMPd, mengatakan, sekolah kewirausahaan itu sebenarnya merupakan salah satu mata pelajaran (mapel) dimana didalamnya banyak mengajarkan kepada para siswa dalam memanfaatkan momen terbaik secara maksimal sehingga semua siswa mampu berkiprah pada setiap ajang lomba. “Ya setiap siswa bisa berkiprah dan ada beberapa yang sudah mulai berkiprah pada lomba tingkat negara negara yang tergabung dalam wadah ASEAN,” tutur Mahrus Syamsul.
Masih kata Mahrus Syamsul, dua sekolah yang kini intens menjalankan program sekolah kewirausahaan diantaranya SMAN 2 Situbondo (SMADA) dan SMAN 1 Banyuputih (SMANSABA). Kedua sekolah ini, aku Mahrus Syamsul, sudah mulai mengimplementasikan di sekolah masing-masing terkait sekolah kewirausahaan. Mahrus menerangkan, sukses dan tidaknya program sekolah kewirausahaan ini diantaranya didukung oleh kemampuan guru dalam mendidik dan mendampingi siswa siswinya. “Guru guru tersebut bisa berinovasi dan mendorong siswanya. Maka dengan sendirinya siswa tersebut akan bisa berkreasi dalam mengikuti ajang lomba ditingkat nasional maupun di Asia,” ungkap mantan staf pengajar di SMAN 1 Kapongan Situbondo itu.
Untuk menjadi lulus dalam program sekolah kewiraushaan, lanjut Mahrus Syamsul, ada beberapa persyaratan yang masuk dalam kualifikasi khusus. Satu diantaranya, sebut mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Prajekan Kabupaten Bondowoso itu, tiap sekolah selalu ikut dan berkesempatan mengikuti seleksi lomba pada setiap event, baik itu level nasional maupun dunia. “Sebenarnya semua sekolah bisa merealisasikan mapel kewirausahaan. Dengan begitu saya berharap tiap sekolah SMA itu bisa memanfaatkan kesempatan yang ada sehingga bisa terus berkiprah pada ajang lomba tingakt nasional dan Asia,” pungkas Mahrus Syamsul.
Sementara itu Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Banyuputih Situbondo Gatot Dwi Pujihandoko membenarkan jika institusi lembaga pendidikan yang ia pimpin secara resmi menjadi sekolah kewirausahaan pada tahun 2019 ini. Kepastian itu, aku Gatot, setelah SMANSABA Situbondo menggelar sosialisasi bersama lintas elemen dunia pendidikan di Kota Santri Situbondo. “Ikut hadir dalam kegiatan kemarin diantaranya Kasi SMA Cabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso. Kami sangat siap mensukseskan program ini,” tegas Gatot. [awi]

Tags: