Smart City, Bupati Situbondo Siap Optimalkan Layanan IT

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat memaparkan program smart city dengan peningkatan pelayanan berbasis IT dihadapan Kemen Kominfo. Foto : [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Program smart city yang diterapkan Kabupaten Situbondo mendapatkan apresiasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, kemarin (8/9). Kabupaten Situbondo akhirnya berhasil ditetapkan menuju Kabupaten Smart City dan tahun 2019 ini juga Kabupaten Situbondo masuk 25 besar Kabupaten/Kota se Indonesia menuju smart city. Prestasi ini menahbiskan Kabupaten Situbondo akan menjadi Kabupaten ke 100 di Indonesia yang menerapkan smart city.
Informasi Bhirawa menyebutkan Kementerian Kominfo memberikan asesmen dan bimbingan tehnis (bimtek) penyusunan master plan menuju Situbondo smart city. Hal ini ditegaskan oleh Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, Ir Hafni Septiana Nur Endah, kemarin. “Untuk tahun 2019 ini ada 107 Pemerintah Daerah (Pemda) yang mengajukan menjadi smart city. Namun hanya 25 Kabupaten/Kota saja yang bisa memenuhi syarat,” terang Hafni.
Kata Hafni Septiana, sejak tahun 2017 hingga tahun 2019 ini sudah ada 100 Kabupaten di Indonesia yang menjadi smart city. Rinciannya, menurut Hafni, pada tahun 2017 lalu terpilih 25 Kabupaten/Kota. Sedangkan pada Tahun 2018 lalu, lanjutnya, telah dilakukan pemiilihan kepada 50 Kabupaten/Kota serta tahun 2019 dipilih sebanyak 25 Kabupaten/Kota untuk mewujudkan program smart city. “Salah satunya termasuk Situbondo,” kupas Hafni.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, menambahkan, meski Situbondo masih mendapat pendampingan dari Kementerian Kominfo RI menuju smart city, namun sebenarnya Situbondo sudah mulai melaksanakan smart city beberapa tahun yang lalu.
Bupati Dadang mengaku, asesmen Kementerian Kominfo RI diharapkan akan mempercepat sambutan masyarakat terhadap smart city. “Kami ingin mengoptimalkan pelayanan publik dengan berbasis IT (Informasi Tehnologi),” papar Bupati Dadang.
Sejauh ini, lanjut Bupati Dadang, sambutan masyarakat Situbondo terhadap penerapan program smart city masih sangat minim. Padahal, aku bupati dua periode itu, out put dari smart city untuk mencerdaskan masyarakat Situbondo.
Bupati Dadang lalu mencontohkan, adanya pelayanan yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dengan berbasis online, menunjukkan keseriusan Pemkab Situbondo pada penerapan program smart city.
“Namun masyarakat yang memanfaatkan pelayanan online masih sangat kecil. Malahan masyarakat masih lebih banyak mengurus perijinan dengan cara ofline (mendatangi kantor DPMPTSP Kabupaten Situbondo),” pungkas Bupati Dadang. [awi]

Tags: