Smartphone Dinilai Efektif untuk Pelaksanaan USBN

Kacabdin Wil Sidoarjo Sukariyantho dan Ketua MKKS SMK Swasta Kisyanto memantau jalannya pelatihan.

MKKS SMK Swasta Workshop Ujian Berbasis Smartphone
Sidoarjo, Bhirawa
Jelang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 tingkat SMA, SMK/MA pada April 2019 mendatang. Sekarang ini sudah banyak sekolah-sekolah yang melakukan persiapan dengan menggunakan Android-Smart Phone untuk pelaksanaan USBN (Ujian Sekolah Bersandar Nasional).
Karena dinilai lebih efektif, lebih falid dan tidak rumit, sehingga para siswa lebih tenang saat mengerjakan soal. Oleh karena itu, para guru dan teknisi serta para proktor/petugas yang mengendalikan server di sekolah SMK Swasta telah diberikan pembekalan. Program pembekalannya dikemas dalam ‘Workshop Ujian Berbasis Android-Smart Phone’ yang dilaksanakan, (4/2) di SMK YPM 8 Sidoarjo.
Ketua MKKS SMK Swasta Sidoarjo Kisyanto berharap dalam waktu dekat ini, pelaksanaan USBN SMK Swasta se Kabupaten Sidoarjo tahun 2019 sudah siap berbasis komputer, untuk kekurangannya didukung oleh smart phone atau android. Kedepannya, semua guru diharapkan lebih memahami penggunaan android untuk pembelajaran. “Sehingga bisa dilakukan virtual learning, juga bisa dilakukan mobil learning,” harapnya.
Makanya anak-anak yang sudah mempunyai HP fasilitasnya juga memadai, mereka bisa melakukan pembelajaran sehari semalam.Terserah dari guru masing-masing, karena mereka sudah diberi bekal oleh MKKS tentang bagaimana penggunaan android ini untuk pembelajaran, android untuk evaluasi pembelajaran.
“Mereka dibekali tentang instalasi software aplikasi, input database (kelas, siswa dan mapel), input dan editing soal ujian, penyusunan jadwal ujian dan pengaplikasi software ke android,” jelas Kisyanto.
Jadi kami yang sudah melakukan ujicoba terlebih dahulu, dan ternyata hasil sangat efektif, lebih valid dan lebih tertib. “Oleh karena itu, mereka kami kumpulkan di sini, instruktur juga dari sini. Mereka dilatih dan setelah ini dilakukan penyebarannya. “Maka, niatan kami tahun ini untuk SMK Swasta harus lebih maju untuk menyongsong sesuai dengan perkembangan era yang ada. Mulai tahun ini kita gunakan USBN berbasis androdi. Karena hampir semua anak-anak sudah menggunakan android,” pungkas Kisyanto yang juga sebagai Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo.
Penggunaan android sangat efektif diungkapkan oleh Kepala SMK Krian 1 Sidoarjo Dini Mekarasari, karena tidak membutuhkan investasi mahal. Namun bagi siswa yang belum mempunyai HP yang memadahi mereka masih menggunakan Laptop dan PC sekolah.
“Sehingga pelaksanaan USBN bagi sekolah kami yang selama ini dilakukan dalam 3 sesi, dengan dukungan siswa yang mempunyai android tahun ini bisa dilaksanakan dengan 2 sesi, dengan jumlah 684 peserta/siswa,” ungkap Dini Mekarsari.
Ungkapan yang sama juga disampaikan Kepala SMK Plus NU Sidoarjo Fatchul Djinan, pihaknya sudah menerapkan pembelajaran dengan android pada Agustus 2017 lalu, dan dampaknya sangat efektif sekali. “Terbukti kami juga masih bertahan hingga sekarang ini. Bahkan dengan program androidnya siswa kami juga bisa berwirausaha,” jelasnya.
Tak ketinggalan Ketua YPLP (Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan) PGRI Jatim Cabang Sidoarjo Edy Wuryanto mengaku bisa efektif bila tersedia sarana dan pendukungnya, yakni perangkatnya/smart phone dan jaringannya yang cukup. Mengingat hampir semua peserta didik, khususnya jenjang SMP, SMA/SMK sudah punya sarana tersebut, tinggal sekolah/satuan pendidikan yang harus menyediakan jaringannya/wi finya.
“Memang inilah salah cara memenuhi kebutuhan siswa, sesuai dengan tuntutan zaman diera milenial ini, bilamana sekolah belum mempunyai sarana PC dan Laptop yang cukup,” jelas Edy Wuryanto.

UNBK Tidak Bisa Digantikan Smartphone
Terkait kesiapan sekolah yang sudah siap melaksanakan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) dengan menggunakan komputer, sementara kekurangannya ditopang smart phone/android. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo Dr Sukariyantho, MSi menegaskan kalau android/smart phone itu hanya untuk USBN, bukan untuk UNBK.
“UNBK sudah jelas, ‘Ujian Nasional Berbasis Komputer’, jadi tidak bisa digantikan dengan menggunkan android/smart phone,” tegasnya usai memberi pengarahan peserta workshop ujian berbasis smarphone/android.
Ia juga menuturkan, dalam pelaksanaan UNBK nanti kalau pihaknya dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga harus menyiapkan infrastrukturnnya. Apalagi sekarang ini isu yang digulirkan adalah pakai smpar phone atau android. Maka kita segera mendata sekolah yang ada di Sidoarjo tentang kecukupan perangkat itu, termasuk kesiapan para petugasnya.
“Jadi kita harus mempelajari tatacara atau mekanismenya terlebih dahulu, setelah kita menerima informasi SOP dari propinsi,” tuturnya.
Secara khusus Sukariyantho juga mengapresiasi penggunaan android itu, momen ini juga bisa menjawab sekaligus bahwa android/smartphone itu digunakan dalam hal yang tidak baik. Sehingga dalam penggunaanya bisa diarahkan ke dalam nilai-nilai pendidikan, seperti yang dilakukan oleh MKKS SMK Swasta Sidoarjo ini.
“Menjadi sebuah alat pembelajaran. Jadi perlu kami tegaskan lagi dalam menggunakan smartphone untuk hanya untuk USBN, sementara kalau UNBK ya tetap dilaksanakan secara komputerisasi,” pungkas Sukariyanto. [ach]

Tags: