SMA/SMK se-Surabaya Jajaki Kerjasama dengan Korsel

Kepala Cabang Dindik Surabaya mengenakan hanbok khas Korea dalam diskusi penjajakan kerjasama SMA/SMK Surabaya dengan Sejong dari Gwajung – Korea Selatan, Senin (21/5) malam.

Dindik Jatim, Bhirawa
Kerjasama internasional terus dikuatkan dalam dunia pendidikan. Selain membangun wawasan global peserta didik, kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang bagi lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Hal tersebut dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim sebagai pengelola SMA/SMK melalui penjajakan kerjasama antara konsultan pendidikan Sejong dari Gwangju – Korea Selatan dengan para kepala SMA/SMK se Surabaya. Sebagai fasilitator, cabang Dindik Jatim menggandeng Prime Surabaya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kota Surabaya Dr Sukaryantho mengungkapkan, penjajakan ini didasari fakta bahwa era globalisasi menjadikan para pelajar di Kota Pahlawan membutuhkan wawasan yang lebih luas. Bahkan dari kerjasama internasional ini, pihaknya berharap kelak akan lahir scientist belia asal Surabaya yang mendunia.
“Belajar itu bisa dimana saja. Dengan mengembangkan wawasan, maka kualitas para pelajar di Kota Surabaya akan lebih siap untuk menghadapi globalisasi,” kata Sukaryantho.
Surabaya, lanjut Sukaryantho, memiliki potensi yang besar dalam hal pengembangan pendidikan. Sebab, dalam satu kota ini tidak hanya ada sekolah-sekolah yang kualitasnya baik, melainkan juga ada perguruan tinggi serta industri yang tumbuh subur. Dengan kerjasama internasional, wawasan global siswa akan menjadi nilai plus bagi peserta didik asal Surabaya.
Direktur Prime Surabaya Rosaline Rachmaniah juga menjelaskan hal serupa. Pihaknya bahkan menegaskan kerjasama yang terjalin nantinya akan sedikit berbeda dari biasanya. Sebab, salah satu tawaran kerjasama dari Gwangju adalah memberi kesempatan bagi sekolah atau guru untuk langsung melihat sistem pendidikan yang berlaku di sana. “Untuk tahun ini, Pemerintah Daerah Gwangju memberikan kesempatan 20 peserta untuk belajar di Korea Selatan atas biaya dari Pemerintah Gwangju,” beber Rosa, sapaan akrabnya.
“Setelah nanti melihat langsung, baru nanti mereka akan memutuskan kerjasama yang bagaimana kelak untuk direalisasikan,” tambahnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Jed Kim selaku Direktur Sejong mengungkapkan, pemilihan Indonesia dan secara khusus Kota Surabaya sudah didasari dengan alasan yang kuat. Pihaknya mengaku telah berkeliling ke sejumlah negara seperti Filipina dan Amerika. Namun, pihaknya menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi yang tidak kalah besar untuk dilakukan kerjasama.
“Sebagai salah satu negara yang besar di Asia dengan Kota Surabaya sebagai kota terbesar di sini, maka bila para pelajar di kedua belah pihak mampu bersinergi kami yakin akan mampu mewujudkan dunia yang lebih baik,” pungkas Kim. [tam]

Tags: