SMK Antartika 2 Borong Penghargaan International Karate Rektor Cup 1

Para juara bersama pelatihnya menunjukkan sertifikat penghargannya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Perjuangan siswa SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo, mengikuti lomba International Festival Virtual Karate Championship ‘Rector Cup Esa Unggul University’ 2021 membuah hasil gemilang. Bertanding dengan beberapa negara masih bisa memborong lima penghargaan.
Kelima siswa itu, meraih Juara I, Leni Gustina Aprilia kelas XI PKM (Perbankan dan Keuangan Mikro) 2, Juara II Nur Syaifullah kelas XI TKJ (Teknik Komputer Jaringan) 2. Untuk Juara III ada tiga orang, yakni Dinda Aldila kelas XI MM (Multi Media) 2, Cindy Nur XI MM (Multi Media) 2 dan M Bagus kelas XI TM (Teknik Mekatronika).
Menurut Kepala SMK Antartika 2 Buduran Sidoarjo, Retno Purwolystiyorini SE M MPd, para siswa ini masih bisa mengikuti pelatihan – pelatihan secara intens. Mereka juga tidak terlalalu banyak, masih bisa menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan ketat, yakni menjaga jarak. Dengan latihan yang sangat intens, harapannya hasil yang ditampilkan secara virtual bisa maksimal.
“Kondisi ini tetap membutuhkan pembimbing ekstrakurikuler dan tanggungjawab masing – masing siswa. Meskipun mereka dihadirkan di sekolah, tetapi mereka bisa bertanggungjawab sesuai dengan Prokes. Latihan mereka tetap eksis, kecuali saat ada PPKM Level 4 ini mereka masih off,” ujar Retno.
Sementara itu, Pelatih dan Pembina Ekstrakurikuler SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo, Slamet Hariyadi menambahkan, proses pembinaan dan pelatihan mereka dimulai dari awal, atau dari dasar. Pelatihan dasar itu dilakukan selama dua bulan, setelah itu baru bisa meningkat ke pelatihan profesional, yakni dengan gerakan Kata.
“Gerakan Kata inilah untuk menunjang berbagai macam lomba. Apalagi yang dilakukan secara virtual sangat bisa sekali. Yang belum boleh saat ini lomba Komite, yakni tanding satu lawan satu. Karena kondisinya masih pandemi,” jelasnya.
Menurut Slamet, pelatihan di kelas Kata ini juga cukup sulit karena harus menghafal setiap detail gerakannya. Jadi sangat beda dengan Komite, karena sistemnya menggunakan reflek. ”Setiap pukulan pasti ada tangkisan, juga sebaliknya. Jadi kalau Komite itu petarung, sedangkan Kata menggunakn insting, identik dengan pikiran atau hafalan. Makanya lebih fokus di kelas Kata,” terang Slamet.
Peraih Juara 1 Kelas Katak Perorangan Leni Gustina Aprilia mengaku sangat senang bisa meraih juara I. Selama ini juga tidak menyangka kalau bisa juara, karena lawannya bagus – bagus gerakannya. ”Mereka dari beberapa negara India, Maroko, Philipina, Uzbekistan dan yang lainnya. Dengan kemenangan ini, kami akan lebih serius untuk berlatih lagi,” jelas Leni. [ach]

Tags: