SMK Antartika 2 Gelar Doa Bersama

Suasana doa dan sholawat bersama-sama yang dipimpin Habib Anis Syahab dari Jakarta. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Ingin memberikan contoh atau menteladani generasi muda agar Cinta Rosul Nabi Muhammad SAW. Ribuan siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo bersama siswa SMA/SMK sekitarnya diajak untuk doa dan bershalawat bersama-sama melaksanakan kegiatan penguatan pendidikan karakter yang bertajuk Shalawat Kebangsaan.
Menurut Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Retno Purwo Lystiorini, kegiatan ini merupakan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW yang bertepatan dengan Bulan Nopember 2019. Sehingga doa bersama hari ini mengambil tema Shalawat Kebangsaan, sekaligus memperingati Hari Pahlawan.
“Dengan harapan para generasi muda tawadhu kepada pimpinan, hormat kepada guru, kasih sayang kepada teman sesama,” jelas Retno Purwo Lystiorini, Kamis (7/11) kemarin.
Selain itu, juga untuk mempererat tali silaturrahmi, memperkuat rasa cinta kepada tanah air, cinta terhadap keutuhan NKRI. Juga menamkan rasa keimanan semakin kuat tidak mudah menerima idiologi yang bertentangan dengan kemaslahatan umat. ”Semoga seluruh siswa diberikan kemudahan kelancaran serta kesuksesan dunia akherat. Para siswa kelas XII sukses UNBK, Lulus 100%, diterima SNMPTN serta mendapatkan pekerjaan sesuai harapan,” harap Bu Retno_sapaan akrabnya.
Semoga bapak ibu guru, seluruh wali murid diberi kekuatan membimbing membina siswa-siswi hingga mencapai kesuksesan dan kejayaan. ”Semoga Allah SWT memberi pertolongan kepada kita semua baik di dunia maupun kelak di Akherat. Amiin Amiinn Yaa Robbal Alamin,” ucapnya.
Sementara itu, lantunan doa dan shalawat bersama dimpimpin langsung Habib Anis Syahab dari Jakarta. Ribuan siswa mengikuti bersama-sama hingga suaranya menggema keseluruh lapangan SMK Antartika 2 Sidoarjo yang terletak di Jl Siwalanpanji Buduran, Sidoarjo itu.
Dipenghujung doanya, Habib Anis Syahab juga mendoakan para siswa agar bisa lulus dengan baik serta mendapatkan nilai-nilai yang sangat memuaskan. ”Maka belajar yang sungguh-sungguh, dan yang lebih penting jangan meninggalkan masjid. Mengengar gema shalawat ini, suasana bukan lagi di sekolah, tetapi rasanya bagaikan di Pondok Pesantren,” ungkap Habib Anis Syahab. [ach]

Rate this article!
Tags: