SMK Antartika 2 Tak Gegabah Terapkan PTM Terbatas

Salah satu siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo sedang disuntik vaksin Sinovac pertama. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Walaupun siswanya sudah 99% divaksin, namun SMK Antartika 2 Sidoarjo tidak mau gegabah dalam menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Harus dilakukan pengawasan ketat Protokol Kesehatan (Prokes) nya agar tak terjadi klaster baru di lingkungan sekolah.
Hal ini diungkapkan Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Retno Purwo Listyorini, usai memantau jalannya vaksinasi siswanya, pada Selasa (14/9) kemarin. Menurutnya, jumlah seluruh peserta didiknya berjumlah 2.400 siswa, dan yang divaksin dengan menggunakan fasilitas Bus Gerai Vaksin Mobile Polresta Sidoarjo sebanyak 1.040 siswa. Sebelumnya dengan fasilitas dari Pemkab Sidoarjo dalam hal ini Dinas Kesehatan sebanyak seribu siswa.
“Lainnya sudah banyak yang melakukan vaksin mandiri. Semuanya sudah sekitar 99% divaksin,” jelas Retno.
Retno berharap, kepada seluruh siswa agar tetap menerapkan Prokes secara ketat, dengan memberlakukan PTM terbatas 50% siswanya yang masuk. Diharapkan kepada seluruh siswa saat berangkat ke sekolah juga harus langsung berangkat, termasuk kalau pulang juga harus segera pulang tidak usah mampir – mampir.
“Harapan kami Prokes ini dilakukan sejak dari rumah hingga sampai sekolah, hingga pulang lagi ke rumah masing – masing,” harapnya.
Retno menegaskan, pihak sekolah juga memaksimalkan Tim Gugus Tugas Satgas Covid 19 SMK Antartika 2 Sidoarjo untuk melakukan kontrol dan pengawasannya. Termasuk juga tim dari kesiswaan, serta siswa yang tergabung dalam PMR (Palang Merah Remaja). Bahkan ruang UKS juga sudah disiapkan tabung oksigen dan obat – obatan lengkap. Sudah sesuai standar UKS.
Diharapkan dalam penerapan PTM ini kalau bisa siswa masuk 100%. Tetapi masih menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur. Karena lembaga pendidikan berada dibawah naungan Dindik Jatim ataupun SE dari Gubernur Jatim.
“Itu landasan kami untuk melakukan pembelajaran 100%. Sambil menunggu surat dari dinas hingga kini kami masih menerapkan PTM 50%,” tandas Retno. [ach]

Tags: