SMK Dahulukan Uji Kompetensi Sebelum UN

Siswa di SMKN 7 Surabaya mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang digelar mengawali Ujian Nasional (UN) bagi siswa SMK kelas XII. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sebagian Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) di Surabaya sudah mulai menggelar Uji Kompetensi sebelum masuk ke Ujian Nasional (UN). Upaya ini dilakukan untuk member kesempatan siswa agar mempunyai waktu belajar menghadapi UN lebih banyak , dibandingkan bila dilaksanakan mendekati jadwal UN.
Salah satu kewajiban siswa SMK sebelum mengikuti Ujian Nasional (UN) dan dinyatakan lulus ialah mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK). Dalam ujian ini, penguji dari kalangan industri diterjunkan untuk memastikan anak-anak SMK siap kerja. Di Surabaya, sebagian SMK telah memulai UKK sejak kemarin, Kamis (16/2).
Seperti satunya di SMKN 2 Surabaya, sebanyak delapan program keahlian yang ada di sekolah itu mulai menggelar UKK. Jurusan teknik pendingin dan tata udara (TPTU), misalnya. Para siswa diuji kompetensinya sesuai kebutuhan dunia industri. Guru TPTU Indra Sasongko mengatakan, dengan cara itu diharapkan siswa bisa lebih mudah diterima di industri.
Dalam UKK TPTU, siswa ditugaskan memasang, membongkar, dan mengetahui komponen AC. Tampilan AC yang terpasang juga dinilai. “Masangnya miring atau tidak, kalau miring pelanggan juga komplain, jadi harus simetris, tekniknya juga harus bagus,” terangnya.
Selain itu, siswa juga harus mengetahui keselamatan kerja dalam TPTU. Misalnya, saat memasang AC pada lorong yang kerap dilalui orang. Agar tidak jatuh dan membahayakan orang yang lewat, maka AC harus terpasang dengan benar pada tembok yang kuat. Hal-hal seperti itulah yang diminta oleh industri. Termasuk teknik untuk mengetahui kebutuhan AC pada sebuah ruang. “Ruang segini butuh AC berapa, ada teknisnya,” tuturnya.
Ada dua lab yang digunakan untuk ujian. Sebanyak 80 siswa program keahlian TPTU dibagi dalam 10 gelombang. Setiap gelombang ada delapan siswa.
Indra mengatakan, saat ini penggunaan AC semakin banyak. Munculnya gedung-gedung bertingkat membuat permintaan AC meningkat. Apalagi, suhu di Surabaya termasuk panas. Bahkan rumah-rumah masyarakat menengah atas maupun menengah bawah tidak sedikit yang menggunakan AC. Karena itu, teknisi AC pun kian dibutuhkan. “Program keahlian TPTU hanya ada di SMKN 7,” jelasnya.
Siswa di program keahlian teknik kendaraan ringan (TKR) SMKN 7 Surabaya juga melaksanakan UKK. Ketua UKK SMKN 7 Febriyanto mengatakan, materi ujian mengacu pada standar Kemendikbud. Pihak sekolah sepakat untuk mengambil soal Paket 3 dari Kemendikbud. Yakni, tentang overhoul engine, tune up EFI (electronic fuel injection), sistem AC, dan sistem rem. “Satu orang empat kompetensi yang diujikan,” katanya.
Selain kompetensi yang tidak kalah penting adalah softskill. Waka Kurikulum SMKN 7 M Ardiyanto mengatakan, softskill yang dimaksud adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, ulet, dan teliti. Menurut dia, softskill tersebut harus melekat pada siswa. Apalagi, ketika siswa bekerja di industri dan berinteraksi di masyarakat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Karyono, penilai dari ASCO Prima Mobilindo (ASCO Daihatsu Jemursari). Menurut dia, dunia industri mengondisikan siswa agar tidak tertinggal dengan industri. Siswa juga harus bisa profesional. Kepribadian siswa juga menjadi poin penting penilaian. “Pinter tapi bolosan ya percuma. Meski tidak terlalu pintar tapi rajin, industri akan lebih mempertimbangkan,” jelasnya. [tam]

Tags: