SMK Plus NU Luncurkan Belajar Tanpa Buku

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf melihat dan memeriksa Ruangan Lab Komputer Siswa Jurusan DKV SMK Plus NU, disela Launching SMK Plus NU di Bluru Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk mengimbangi derasnya perkembangan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Plus NU Sidoarjo, meluncurkan sebuah program sekolah berbasis teknologi dengan menggunakan aplikasi ‘Onklas’ melalui media tablet/PC Handphone. Dalam kegiatan belajar para siswa sudah tidak menggunakan buku, tetapi menggukan tab.
Aplikasi ‘Onklas’ menyediakan informasi dan pesan sampai dengan cetak raport online. Menurut Kepala SMK Plus NU Sidoarjo Fatchul Djinan, kalau aplikasi ini kedepannya dipastikan bisa meningkatkan kualitas sistem pembelajaran, memudahkan komunikasi orang tua murid dengan pihak sekolah serta raport tumbuh kembang pendidikan siswa ke wali murid.
Ia jelaskan lebih lanjut, kalau aplikasi ‘Onklas’ itu sendiri didukung sistem pembelajaran online secara terpadu, yang menyediakan konten modul, bedah soal, ujian online, penilaian siswa sesuai kurikulum yang berlaku. “Jadi para siswa yang belajar di kelas tidak lagi menggunakan buku pelajaran. Siswa hanya membawa tab. Semua pelajaran bisa diakses melalui tab tersebut,” katanya.
Sarana kemudahan ini telah diluncurkan oleh SMK Plus Nu Sidoarjo, pada(5/8) dan dimulai tahun ajaran baru ini, kami wajibkan siswa menggunakan aplikasi tersebut. “Sehingga siswa cukup membawa tab. Bagi siswa yang kurang mampu, akan kami berikan bantuan,” ungkap Fatchul Djinan.
Para siswa tidak perlu lagi repot-repot mengantre membayar SPP di sekolah. Karena siswa cukup datang ke minimarket. Untuk keperluan transaksi, para siswa bisa menggunakan program less cash money. Sehingga biaya pengeluaran bisa dipantau langsung oleh orang tua murid. “Pokoknya program ini digunakan untuk semua keperluan transaksi yang ada di sekolah, orang tua tidak perlu lagi kerepotan memberikan uang tunai,” ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur H. Syaifulah Yusuf yang hadir dalam launching program sekolah berbasis teknologi itu mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak sekolah. Gus Ipul berharap, tak hanya di SMK Plus NU saja yang menggunakan pembelajaran berbasis online, melainkan semua sekolah bisa mengikuti program tersebut.
Di jaman yang serba teknologi seperti saat ini, mau tidak mau siswa akan berhadapan dengan dunia teknologi. Sehingga siswa perlu keterampilan untuk bisa mengerti dan memahaminya. “Saya menyambut baik atas diluncurkannya program ini. Mudah-mudahan bisa menginspirasi sekolah-sekolah yang lain,” harap Gus Ipul. [iib ach]

Tags: