SMKN 1 Bagor Kabupaten Nganjuk Kembangkan PLC untuk Industri

Komponen teknologi PLC hasil pengembangan siswa jurusan listrik SMKN 1 Bagor harus didukung agar bisa digunakan oleh industri. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Programmable Logic Control (PLC) merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari PLC untuk menganalisa sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai atau user.
Teknologi inilah yang kini dikembangkan siswa – siswa jurusan listrik SMKN 2 Bagor Kabupaten Nganjuk. Maka peran pemerintah sangat diperlukan guna mendukung riset pengembangan teknologi PLC yang dikembangkan siswa SMK ini.
Menurut Guru Pembimbing Pengembangan PLC, Sulami, secara teknis PLC merupakan peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dari peralatan input, untuk kemudian di analisa sesuai dengan kebutuhan perencana (programmer) untuk mengontrol keadaan output. Sinyal input diberikan kedalam input card. ”Ada dua jenis input card, yaitu analog input card dan digital input card,” jelas Sulami.
Lebih jauh, Sulami juga menjelaskan, input PLC digunakan dan disimpan didalam memory dimana PLC melakukan instruksi logika yang di program pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch atau peralatan lainnya dimana dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC. Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari PLC.
Selain itu, PLC juga menggunakan memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi – fungsi khusus seperti logika pewaktuan, sekuensial dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul-modul I/O baik analog maupun digital. ”Semua industri telah menggunakan PLC untuk menggerakkan mesin produksi dan harganya juga sangat murah serta menciptakan efisiensi produksi,” terang Sulami.
Drs Suparjo, M MPd Kepala Sekolah SMKN 1 Bagor mengungkapkan, pengembangan teknologi PLC oleh jurusan listrik diharapkan dilirik oleh kalangan industri yang saat ini mulai bermunculan di Kabupaten Nganjuk. Banyak perusahaan besar dan modern yang membutuhkan PLC untuk opertasional mesinnya. Secara teknologi, PLC hasil pengembangan SMKN 1 Bagor tidak kalah dengan buatan luar negeri yang harganya sampai ratusan juta.
“Produk murid SMK 1 Bagor Nganjuk, produk anak bangsa yang patut mendapat perhatian khusus kalangan industri untuk memanfaatkan produk anak negeri,” ujar Suparjo.
Suparjo juga menjelaskan, program pemerintah soal revitalisasi SMK. Dimana pemerintah mengajak industri untuk menyusun kurikulum agar lulusan SMK memenuhi persyaratan agar dapat diterima di dunia kerja. Hal ini, Suparjo, sebagai bentuk terobosan yang dilakukan pemerintah yang juga mendorong peningkatan kerja sama SMK dengan industri melalui magang.
“Sekarang diupayakan anak – anak belajarnya 60% hingga 70% dunia industri, tidak di kelas tapi praktik di lapangan, sehingga ketika tamat nanti bisa langsung masuk dunia kerja,” ucap Suparjo.
Selain itu, lanjut Suparjo, lulusan SMK juga tidak hanya mendapatkan ijazah, melainkan juga sertifikasi keahlian sesuai bidang. Sertifikasi keahlian merupakan komponen penting sebagai bentuk pengakuan atas kemampuan lulusan SMK dan dapat bersaing di dunia internasional. [ris]

Tags: