SMKN 1 Buduran Sidoarjo Produksi dan Berbagi 5.000 Masker

Sidoarjo, Bhirawa
Para guru dan siswa SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo dalam mewujudkan bakti sosialnya kepada masyarakat, khususnya yang terkait atau terdampak dari penyebaran virus Covid-19 ini. Mereka membuatkan baju APD (Alat Pelindung Diri) dan masker untuk dipakai seluruh siswannya sendiri, sekalian bisa dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu guru pendamping siswa, Anna mengaku kalau dalam pembuatan sekitar 5.000 masker dari kain ini diproduksi oleh anak-anak sendiri. Pemakaiannya juga untuk seluruh guru dan anak-anak yang ada di sekolah ini. Tetapi kami juga sekalian memproduksi masker untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Produksi masker ini dilakukan oleh anak-anak yang regular secara bergantian. Supaya tidak terjadi penumpukan siswa, karena kondisi sekarang ini dilarang pungumpulan siswa,” tegas Anna saat mendampingi siswa SMK Negeri 1 Buduran memproduksi baju APD dan masker, Senin (6/4) kemarin.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Buduran Dra Agustina M Pd juga menuturkan, kalau sebelumnya pihaknya telah mendapatkan order pembuatan baju APD dari pihak Pemprov Jatim sebanyak 100 baju, dan itu digarap anak-anak yang Jurusan Tata Busana yang unggulan cukup sehari sehari saja bisa tuntas dengan baik.
Untuk yang sekarang ini, pihaknya juga mendapatkan order pembuatan baju OPD lagi, selain itu juga memproduksi sendiri sebagai bakti sosial kami kepada masyarakat, tentu saja kepada masyarakat terkait penanganan warga yang terkena virus Covid-19 tersebut. “Jadi untuk masker itu kami buat mulai sekarang ini, nanti akan digunakan untuk anak-anak yang baru masuk kelas usai belajar di rumah masing-masing ini. Disamping itu juga membuat untuk dibagi-bagi kepada masyarakat,” tutur Agustina.
Lanjutnya, dalam memproduksi baju OPD ini kami tidak bisa membuat sembarangan, tentu saja harus mengikuti standar aturan yang telah ditentukan, termasuk kainnya juga harus menggunakan kain dari WHO (World Health Organization). “Bahan tersebut bisa dicuci dan digunakan lagi bebarapa kali, jadi untuk membalinya juga agak mengalami kesulitan mencarinya. Sedangkan untuk pembuatan masker itu sangat mudah dan bahan bakunya juga tidak sulit,” pungkas Agustina. [ach]

Tags: