SMKN 1 Kendit, Sekolah Kejuruan Berprestasi di Situbondo

Jalin Kerjasama Dengan Yamaha, Sediakan Bengkel Sepeda Motor Untuk Umum
Situbondo, Bhirawa
SMKN 1 Kendit Kabupaten Situbondo melaunching penggunaan bengkel sepeda motor untuk umum. Hadir dalam peresmian ini Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Drs H Mahrus Syamsul MMPd bersama Pengawas SMK, serta Kasek SMKN 1 Kendit Situbondo, Drs H Miftahul Hair MMPd, berikut jajaran pendidik setempat. Tak ketinggalan para tehnisi bengkel sepeda motor bersama mitra kerja Yamaha Jember ikut serta dalam peresmian kemarin.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso Mahrus Syamsul MMPd, mengaku sangat mengapresiasi atas gagasan SMKN 1 Kendit Situbondo membuka sarana pelayanan bengkel sepeda motor untuk masyarakat umum dan kalangan siswa. Selain dapat mendekatkan diri dengan masyarakat terdekat, aku Mahrus Syamsul, langkah SMKN 1 Kendit patut untuk ditiru karena berani berinovasi dan berkreasi sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
“Ini (pembukaan layanan service sepeda motor, red) layak untuk diparesiasi,” tegas mantan Kasek SMAN 1 Prajekan Kabupaten Bondowoso itu.
Menurut Kasek SMKN 1 Kendit, Miftahul Hair, kegiatan ini direalisasikan untuk mendekatkan sekolah dengan kalangan masyarakat setempat. Sekaligus untuk meresmikan kendali bengkel sepeda motor SMKN 1 Kendit dengan menyediakan sarana service untuk umum.
“Jadi mulai kemarin SMKN 1 Kendit sudah resmi menerima untuk service sepeda motor matic maupun motor standart untuk umum. Kami juga menyediakan pelayanan yang ada kaitannya dengan aneka motor,” ujar Miftah.
Miftah menjelaskan, keberadaan bengkel sepeda motor ini berlaku untuk masyarakat umum dan kalangan siswa SMKN 1 Kendit Situbondo. Ini terealisasi dengan baik karena selama ini lembaganya sudah menjalin kerjasama dengan Yamaha Jember. Termasuk juga diantaranya, dalam hal layout tempat dan pelayanan bengkel memakai standart Yamaha.
“Kami menjalin kerjasama dengan Yamaha Jember sesuai dengan MoU yang disepakati kedua belah pihak,” tutur Miftah.
Yang bertugas sebagai tehnisi bengkel sepeda motor, melibatkan para alumni SMKN 1 Kendit, dimana masih terkait erat dengan bagian Unit Produksi SMKN 1 Kendit dalam hal penerimaan praktek siswa.
Lebih jauh, Miftah menandaskan, yang menjadi tehnisi sementara masih dua orang yang posisinya masih berada dalam pengawasan Yamaha dan SMKN 1 Kendit.
“Unit produksi ini dilakukan oleh sekolah dengan didampingi Unit Produksi TSM (tehnik sepeda motor). Artinya bagian pengawas program ini berasal dari jurusan tehnik sepeda motor. Sedangkan pembina yang menangani adaah Bapak Teguh Atmaji,” tutur Miftah.

Dirangkai Workshop, Instruktur dari Universitas Negeri Malang
Ditengah rangkaian peresmian bengkel sepeda motor, SMKN 1 Kendit Situbondo mengadakan kegiatan workshop peningkatan mutu penilaian yang merupakan tindak lanjut hasil dari pelaksanaan Bimbingan Tehnis (Bimtek) di Tangerang Jawa Barat. Ini dilakukan, kata Kasek SMKN 1 Kendit, Miftahul Hair dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan penilaian di SMK. Agar hasilnya tepat sasaran, aku Miftah, pihaknya mendatangkan instruktur handal dari UNM (Universitas Negeri Malang) Dr Setiadi Kuncoro Putro.
Menurut Miftahul Hair, kegiatan workshop secara resmi dibuka Kacabdindik Provinsi Wilayah Bondowoso, Mahrus Syamsul. Kata Miftah, kegiatan itu dilaksanakan selama empat hari yaitu pertama melaksanakan workshop perencanaan penilaian yang berbasis HOTS (Higt Other Thinking Skill) dan dilanjutkan kedua dengan workshop pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS. Terakhir, Rapat Kerja Sekolah (RTS) dalam rangka untuk membuat kisi kisi soal yang berbasis HOTS.
“Kegiatan ini juga melibatkan pengawas SMKN 1 Kendit (Bapak Jaenuri),” ucap Miftah.
Miftah berharap, kegiatan ini dapat menambah wawasan kepada guru yang mengikuti workshop sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang baik dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembuatan soal yang berbasis HOTS.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan suatu pembelajaran yang lebih bermakna dan lebih baik dari sistem sebelumnya. ”Nanti dengan workshop ini pembelajaran akan mudah diterima sesuai dengan perkembangan jaman. Disisi lain siswa dapat mengikuti pembelajaran dikelas dengan sangat baik,” pungkas Miftah. [awi]

Tags: