SMKN 1 Sidoarjo Bentuk Karakter melalui Munaqasah Tahfidzul Quran

Suasana Munaqosah Tahfidzul Quran yang dilaksanakan SMKN 1 Sidoarjo. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Kemajuan teknologi yang dimiliki pelajar saat ini perekembangan luar biasa. Sehingga SMKN 1 Sidoarjo telah memberikan keseimbangan, yakni menguatkan karakter spiritual siswanya dengan melaksanakan Munaqosah Tahfidzul Quran, tanggal 20 hingga 23 Januari 2020.
Kepala SMKN 1 Sidoarjo, Abdul Rofiq menuturkan, kalau dulunya ada Program Mulok BTQ (Muatan Lokal Baca Tulis Alquran). Selama ini evaluasinya tak pernah ada, sehingga SMKN 1 Sidoarjo menginisiasi Munaqosah Tahfidzul Quran yakni pengujian lewat hafalan Alquran.
“Mereka yang ikut diutamakan siswa kelas X dan kelas XI, sementara untuk siswa kelas XII kalau waktunya tidak terganggu ujian diperbolehkan ikut,” tutur Abdul Rofiq ditemui usai membuka acara, Senin (20/1).
Program ini untuk membekali para siswa, meningkatkan karakter spiritualnya untuk mengimbangi kemajuan teknologi yang dimiliki para siswa. Tantangan para siswa saat ini tak hanya ilmu atau kompetensinya saja, tetapi spiritualnya juga harus dikuatkan.
“Harapannya di masyarakat ilmu – ilmu tentang pembentukan karakter spiritual ini bisa bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, keluarga dan bangsanya. Langka anak-anak sekarang ini mau untuk kegiatan spiritualnya. Mudah-mudahnya mereka menjadi pioneer minimal di lingkungan sekitarnya,” harap Abdul Rofiq.
SMKN 1 Sidoarjo tetap menerapkan Mulok BTQ dan sudah berjalan tiap hari sesuai jadwal pelajaran yang ada di kelas masing – masing. Jadi dari pelajaran agama disambung dengan BTQ. Kini bagian dari evaluasi BTQ atau bentuk ujiannya. Makanya bekerjasama dengan Tim Munaqis/penguji Jami’yyatul Qurro’ wall Huffadz (JQH) Sidoarjo.
Sementara itu, Waka Kesiswaan SMKN 1 Sidoarjo, Muhammad Imam Asmuni menambahkan, Tim Munaqis (Penguji) dari JQH Sidoarjo terdiri dari Ustad Ali Masruri MPd. Al Hafidz Ustadz Moh Sifa, Al Hafidz dan Ustadzah Hj Romlah, Al Hafidzah.
Materi ujiannya jus 30 meliputi hafalan, tajwid dan kefasihan, yang terbagi dalam empat level, yakni level satu diikuti 253 siswa, level dua sebanyak 115 siswa, level tiga sebanyak 21 siswa dan level empat sebanyak tujuh siswa.
“Jadi untuk materi level satu Surah Alfatihah sampai dengan At-Takatsur. Level dua mulai Surah Al Fatihah sampai dengan Adh-Dhuha. Level tiga mulai Surah Al Fatihah sampai dengan Al-A’la dan materi level empat mulai Surah Al Fatihah sampai dengan An-Naba. Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi Syiar, yang bernilai amal sholeh dan menjadi inspirasi sekolah lain,” ujar Imam Asmuni. [ach]

Tags: