SMKN 2 Buduran Gelar Apresiasi Literasi Enam Bahasa

Usai Gelar Literasi, Ka Sekolah, guru dan siswa berliterasi dan menunjukkan buku hasil karyanya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam memberikan penghargaan Ekstrakurikuler Literasi, SMKN 2 Buduran Sidoarjo memberikan penghargaan kepada para siswanya telah membuat karya tulis dan karya sastranya. Setelah mempelajari enam bahasa yakni mulai Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris.
Menurut Kepala SMKN 2 Buduran, Dra Hj Mariya Ernawati MM, gelar Apresiasi Literasi 2021 yang bertemakan ‘A Brighter Tomorrow Through Language Skills’ dilaksanakan dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan sekalian peringatan Hari Sumpah Pemuda. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa maka para siswa bisa mempelajari enam bahasa, sebagaimana pilihannya masing – masing yakni ada Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Bahasa Jepang, bahasa Mandarin, Bahasa Jerman dan Bahasa Inggris.
Hj Mariya menjelaskan, di sekolah ini banyak SDM yang berkualitas, sehingga dimaksimalkan untuk memberikan motivasi kepada para peserta untuk saling menghargai dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
“Dengan pandai berbahasa tentu akan membuat kita bijaksana. Dengan bahasa mampu berbicara yang baik untuk interpersonal ataupun intrapersonal,” jelasnya.
Program literasi mereka telah diwujudkan dalam bentuk Sahabat ABK (inklusi), kolaborasi lagu dengan Kepala Sekolah SMKN 2 Buduran, Drama dan tari musical. Serta launching buku Antologi ‘Dibalik 17 Tahun’ cerpen karya Ekskul Literasi 2020 yang ditulis oleh 40 siswa.
Sementara itu, Aprillia Devina Rakhma SS MPd sebagai pencetus ide menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi para penulis karya sastranya. Para siswa itu bisa berlatih dan menerapkan sendiri dari audisi talent, dari proses dubbingnya.
“Jadi dari mulai proses menulis teksnya seperti apa, kostumnya seperti apa, cara memerankan bagaimana sudah mereka dilakukan sendiri dibuat video yang bisa divisualisasikan hari ini,” jelas Guru Bahasa Indonesia dan Guru Bahasa Inggris ini.
Tujuan mengapresiasi berbagai bahasa, karena masalah yang sering dihadapi generasi milenial saat ini mereka tidak berani berbicara. Mereka bisa menangkap materi dalam kelas, tetapi ketikat dihadapkan pada pembicaraan, kebanyakan tidak percaya diri.
“Makanya diharapkan dengan acara ini mereka bisa lebih percaya diri dalam berbicara Bahasa Indonesia yang baik, bahkan dengan berbahasa asing,” tegas Davina.
Wenny Excela Lawrecia ST sebagai guru Pembina Ekstrakurikuler Literasi juga menambahkan, pihaknya justru mengalir, cenderung mengikuti minat dan bakatnya siswa itu kemana. Tentunya yang berhubungan dengan literasi bahasa Indonesia. Selain ada kegiatan menulis dan sudah berhasil menerbitkan buku antolagi cerpen karya siswa.
“Disamping itu, kami juga ada Madig (Mading Digital), yaitu visualisasi secara digital dari kegiatan Mading sekolah, yang diunggah ke Sosmed sekolah. Jadi ditempat kami keduanya bisa jalan, baik Mading maupun Madignya,” tambah Wennya. [ach]

Tags: