SMKN 2 Kraksaan Gelar Job Matching

Bupati Tantri buka gelaran Job Matching di SMKN Kraksaan. [wiwid agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kraksaan menggelar job matching dan open house tahun 2019. Kegiatan yang menghadirkan 33 dunia usaha dan dunia industri ini diikuti ribuan pencari kerja dari Kabupaten dan Kota Probolinggo. Job Matching ini dibuka Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari SE, Job matching yang berlokasi di lapangan upacara SMKN 2 Kraksaan.
Dalam kesempatan ini dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh dunia usaha dan dunia industri dengan SMKN 2 Kraksaan, serta dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata oleh Bupati Hj Tantriana, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Probolinggo, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin.
Kepala SMKN 2 Kraksaan, Saeri, Rabu (23/10) mengungkapkan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperkenalkan lulusan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri, karena menurut informasi yang telah beredar bahwa penyumbang lulusan terbanyak ini adalah lulusan SMK.
“Maka saya selaku Kepala SMKN 2 Kraksaan ingin menunjukkan kalau SMKN di seluruh Indonesia, khususnya SMKN 2 Kraksaan dan SMK negeri di wilayah Kabupaten Probolinggo, mereka adalah lulusan yang siap untuk berkompetisi yang siap untuk bekerja,” ungkapnya.
Saeri menjelaskan, SMKN 2 Kraksaan terus meningkatkan komunikasi dengan dunia usaha dan industri dibawah Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Probolinggo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, serta OPD lain untuk terus membantu Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam rangka mengurangi pengangguran yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Data dari BKK SMKN 2 Kraksaan menyebutkan tamatan SMKN 2 Kraksaan tahun 2017-2018, sebanyak 347 siswa. Yang kuliah 39 siswa dan bekerja di swasta 268 atau 77,2%. Kemudian tahun 2018-2019, lulusannya 545 siswa, yang kuliah meningkat menjadi 83 siswa dan bekerja 216 atau 40%. Karena memang baru lulus dan sekarang mereka sedang mencari pekerjaan,” terangnya.
Menurut Saeri, pihaknya akan berkomitmen untuk terus membantu Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengurangi pengangguran. Kegiatan ini dilakukan untuk mempertemukan lulusan alumni SMK dengan dunia usaha dan industry.
Bupati Tantriana mengungkapkan, kehadiran SMK harus menjadi sebuah pendidikan yang mindsetnya membangun kepercayaan masyarakat, sehingga mau menitipkan anak-anaknya agar mendapatkan pelajaran, skill dan ketrampilan
“Jargon SMK Hebat dan SMK Bisa harus menjadi momentum bersama agar memberikan ketrampilan dan pengetahuan. Walaupun berdasarkan UU wewenang pengelolaan telah beralih di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, tetapi harus diingat yang menikmati layanan Bapak dan Ibu sekalian adalah warga masyarakat Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Sehingga Bupati Tantri mengharapkan, agar kehadiran SMK ini bisa mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya yang patut diberikan apresiasi adalah kegiatan job matching yang digelar oleh SMKN 2 Kraksaan.
“Saya menyampaikan selamat kepada SMKN 2 Kraksaan yang telah menggagas kegiatan job matching. Harapannya kegiatan semacam ini bisa diikuti sekolah lain dengan saling mencocokkan dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja. Paling tidak nantinya bisa menjadi solusi bagi warga masyarakat, khususnya dengan menyalurkan keterampilannya melalui dunia usaha dan dunia industri di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Menurut Bupati Tantri, tantangan zaman hari ini tentunya jauh lebih kompleks dibandingkan dengan sebelumnya, yang menuntut semuanya harus bergerak cepat. Hal ini tentunya menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi SMK yang memang untuk membentuk pendidikan vokasi.
“Harapannya, begitu keluar dari SMK bisa langsung bekerja. Lulusan 70% SMKN 2 Kraksaan pada tahun 2017/2018 menunjukkan siswanya mampu mengamalkan ilmunya. Maka mari bersama menangkap peluang revolusi industri 4.0 ini dengan baik. Apabila tidak bergerak cepat tentunya kita akan rugi dan anak-anak tentunya hanya akan menjadi penonton,” tegasnya.
Bupati Tantri menambahkan, jurusan yang ada di SMKN 2 Kraksaan ini menjadi jurusan yang yang memang hari ini dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri. Ini menjadi sebuah peluang seiring dengan adanya undang-undang industri kreatif.
“Dengan UU industri kreatif ini menuntut kita untuk bergerak bersama membangun komitmen SMK, wajib hukumnya mendorong kita dan murid menangkap sebuah peluang tidak hanya kemudian melulu berkaitan dengan bisnis, tetapi juga bagaimana kekayaan yang ada di Kabupaten Probolinggo dikemas sedemikian rupa, sehingga menjadi sebuah sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: