SMKN 3 Bondowoso, Pioner Program Sociopreneur Pertama di Jatim

Siswa SMKN 3 Bondowoso bersama masyarakat bahu membahu membangun rumah layak huni di lokasi pekarangan Sa’mina Yanti. [sawawi]

Gandeng Dermawan, Intens Bedah Rumah Warga Tak Mampu
Kab Bondowoso, Bhirawa
Sebagai bagian dari dunia pendidikan, keluarga besar SMKN 3 Bondowoso tidak hanya melulu fokus pada peningkatan kualitas lulusan siswa, tetapi juga memiliki program peduli sosial. Ya, SMKN 3 Bondowoso yang beralamat di Jalan Santawi itu baru saja melaunching program sociopreneur, yang diperuntukkan bagi kalangan kelas bawah. Program kemanusiaan ini satu-satunya dan bahkan pertama kali yang di inisiasi dunia pendidikan sekolah kejuruan di Provinsi Jatim.
Pagi itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Bondowoso Dr Umar Said MPd bersama jajaran pengawas, komite sekolah, para guru dan siswa serta kalangan TNI/Polri berikut masyarakat setempat berkumpul di halaman sekolah. Mereka hendak menuju sebuah lokasi rumah reot berdinding bambu dan beralaskan tanah di Jalan Wonosuko, Dusun Krajan, RT 16/RW 03, Desa Tegal Mijin, Kecamatan Grujukan, Bondowoso.
Rumah yang belakangan roboh karena disapu oleh angin kencang itu teryata milik Sa’mina Yanti, orang tua Rahmad Nur Hartoni (siswa kelas XI Jurusan Tehnik Kendaraan Ringan) SMKN 3 Bondowoso. “Keluarga Sa’mina Yanti itu akhirnya tidak punya tempat tinggal, karena rumahnya roboh dihantam angin kencang,” ujar Kasek SMKN 3 Bondowoso, Umar Said.
Melihat penderitaan yang dialami keluarga anak didiknya, Umar Said bersama lintas elemen, berinisiatif untuk membangun sebuah rumah layak huni untuk Sa’mina Yanti dan anak-anaknya. Setelah melakukan pertemuan dan musyawarah akhirnya disepakati, tim gabungan memugar rumah Sa’mina Yanti pada Rabu (30/1).
“Kami melibatkan siswa SMKN 3 Bondowoso, para masyarakat terdekat dan TNI/Polri untuk membedah serta merehab rumah Sa’mina Yanti menjadi rumah yang sehat bersih dan layak huni,” sebut mantan Kasek SMKN 1 Situbondo itu.
Masih kata Umar Said, program sociopreneur yang digagas SMKN 3 Bondowoso tak hanya berupa bedah rumah, tetapi juga berupa bakti sosial (baksos); peduli korban bencana (banjir, tanah longsor dan angin puting beliung); peduli pelestarian lingkungan; perlindungan alam; santunan anak yatim; santunan anak asuh serta penyaluran bantuan bagi warga miskin.
“Program ini direalisasikan karena selaras dengan program Pemkab Bondowoso, yakni bedah rumah untuk warga miskin yang tidak memiliki rumah layak huni. Dari sanalah kami berinisiatif untuk ikut mensukseskan program bedah rumah ini,” ucapnya.
Umar Said menambahkan, sebuah keluarga adalah bagian unit terkecil yang ada ditengah masyarakat dimana selalu membutuhkan keberadaan rumah sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam keluarga. Bahkan rumah merupakan sarana untuk tempat tinggal dan tempat bertahan sebuah rumah tangga.
Mengacu pada kondisi tersebut, ujar Umar Said, ia akhirnya baru mengetahui salah satu anak didiknya bernama Rahmad Nur Hartoni bersama tiga adiknya tidak memiliki rumah tinggal permanen bersama orang tuanya. “Sedangkan ayah Rahmad Nur Hatoni sudah lama meninggal dunia. Mereka hanya tinggal berlima dalam satu rumah yang reot sebelum rata dengan tanah disapu angin kencang 21 Januari lalu,” ungkap Umar Said.
Karena keluarga Rahmad Nur Hartoni tak mampu membedah rumah sendiri, Umar Said lalu berinisiatif untuk mengadakan kegiatan gotong royong membangun rumah layak huni untuk Sa’mina Yanti. Menurut Umar Said, untuk merealisasikan ide tersebut, diperlukan adanya partisipasi bersama dari masyarakat dan para dermawan untuk mengumpul dana, kebutuhan material dan tenaga bangunan. “Setelah berhasil menetapkan panitia bedah rumah, akhirnya kami bersama masyarakat dan dermawan secara resmi melaunching program bedah rumah milik Sa’mina Yanti, baru baru ini,” ucap Umar Said.
Salah satu pengawas Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso, Abdur Rasyid, sangat mendukung launching program sociopreneur yang digagas SMKN 3 Bondowoso kemarin. Pria yang berdomisili di Lingkungan Karangasem, Kelurahan Patokan, Situbondo itu, mengakui program sociopreneur memiliki dampak positif bagi kelangsungan hidup masyarakat miskin yang ada di Bondowoso.
“Kami selaku mitra kerja SMKN 3 Bondowoso sangat mendukung realisasi program sociopreneur yang digagas kasek Umar Said dan stake holder yang lain. Ini sangat bagus untuk terus ditingkatkan,” tegas mantan Kasek SMAN 1 Panji, Situbondo itu.
Disisi lain, Sa’mina Yanti, mengaku sangat terharu dengan kekompakan SMKN 3 Bondowoso bersama masyarakat dan para dermawan dalam membedah rumah miliknya yang roboh terkena angin kencang beberapa hari yang lalu.
Sa’mina yang sudah lama ditinggal wafat suaminya itu tak terasa air matanya menetes ketika bekas pekarangan rumah kecilnya mulai dibangun pondasi rumah layak huni dan sehat kemarin. Dengan rehab rumah tersebut kini Sa’mina Yanti bisa hidup setingkat lebih layak bersama tetangga terdekat dibandingkan sebelumnya. “Saya tak bisa mengucapkan kata kata atas kebaikan semua ini,” terang wanita paro baya tersebut.
Dengan terealisasinya rumah layak huni tersebut, sambung Sa’mina Yanti, kini ke empat anak kandung bisa terhindar dari hujan dan sengatan panas matahari disaat melanjutkan belajarnya. Sa’mina Yanti kini juga bisa melanjutkan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga dengan tenang dan lancar di dalam rumah yang dibangun SMKN 3 Bondowoso bersama sejumlah dermawan yang ada di Kota Bondowoso. “Semua elemen yang terlibat dalam program kemanusiaan ini semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT. Kami sangat bersyukur dengan bantuan ini,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: