SMKN 3 Bondowoso Raih Juara Kejurnas Pandu Samudera Cup Open I

Ananda Yanu Ardi Firmansyah bersama Kasek SMKN 3 Bondowoso Dr Umar Said MPd dan pembina usai meraih juara pada kejurnas pencak silat tingkat SMK/SMA baru baru ini. [sawawi]

Bondowoso, Bhirawa
SMKN 3 Bondowoso dibawah kendali Dr Umar Said MPd, terus menorehkan prestasi. Satu diantaranya adalah salah satu siswanya bernama Ananda Yanu Ardi Firmansyah berhasil meraih juara 2 pada kejuaraan nasional (kejurnas) Pandu Samudera Cup Open I tahun 2018 yang digelar mulai 3-4 November di GOR Indoor Kabupaten Tegal Jawa Tengah belum lama ini.
Proses seleksi bakat ini digelar pada semua tingkatan mulai SD SMP SMA dan tingkat dewasa dengan memperebutkan piala bergilir Presiden IPSI Letjen Purn H Prabowo Subianto.
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Bondowoso, Dr Umar Said MPd, dengan meraih prestasi pada kejurnas pencak silat tingkat SMA/SMK, Ananda Yanu Ardi Firmansyah yang merupakan siswa kelas X Teknik Sepeda Motor 2 kembali berhasil mengharumkan nama sekolah untuk yang kesekian kalinya pada tahun 2018 ini. Yanu, kata Umar, juga sempat menjuara event yang sama pada tingkat Provinsi Jawa Timur belum lama ini. “Ananda Yanu ini mengikuti sebuah kejuaraan nasional pencak silat tingkat SMA/SMK di Kelas E Putra,” tegas mantan Kasek SMKN 1 Situbondo itu.
Prestasi ini, lanjut Umar Said, merupakan prestasi yang luar biasa karena diraih berkat adanya kerja keras dan latihan yang tak mengenal lelah yang dilakukan ananda Yanu belakangan ini. Tak hanya itu, imbuh Umar Said, keberhasilan menggembirakan tersebut berkat adanya pembinaan yang ketat dari para pelatih dan pendamping ekstrakurikuler pencak silat di SMKN 3 Bondowoso. “Ananda Yanu telah membuahkan hasil yang luar biasa dan ikut membanggakan nama besar sekolah. Prestasi ini semoga dapat membangkitkan semangat semua siswa dan siswi SMK Negeri 3 Bondowoso kedepan,” harap Umar Said.
Masih kata Umar Said, untuk lebih meningkatkan prestasi di bidang akademik maupun non akademik, pihaknya, terus mengasah potensi dan bakat yang dimiliki anak didiknya. Umar berharap tak hanya mampu meraih prestasi ini, tegasnya, melainkan juga berhasil meraih prestasi yang lebih fenomenal lagi dimasa mendatang dengan meraih prestasi pada kejuaraan tingkat dunia. “Tahun 2018 ini Ananda Yanu meraih juara 2. Semoga pada tahun mendatang mampu meraih medali emas. Seluruh keluarga besar SMKN 3 Bondowoso terus memberikan apresiasi atas diraihya prestasi gemilang ini,” pungkas Umar Said.
Disisi lain, Ananda Yanu ketika ditanya strateginya sehingga berhasil meraih juara pada ajang kejurnas, mengaku selama ini mengikuti bimbingan dan pelatihan yang diberikan Kepala Sekolah dan para pelatih cabang olahraga pencak silat yang ada di SMKN 3 Bondowoso dengan baik. Selain itu, kupas Ananda Yanu, keberhasilan itu berkat adanya motivasi dari orang tua, teman dan para mitra kerja yang selama ini intens memberikan dorongan atas kiprah yang diikuti diberbagai ajang lomba di tanah air. “Saya akan terus berlatih sehingga kembali berhasil meraih juara yang tinggi lagi,” urai Ananda Yanuar.

Intens Dukung Proses Screening Demi Prestasi Siswa
SMKN 3 Bondowoso tak hanya intens mengadakan berbagai seleksi dan lomba akademik maupun non akademik di penjuru tanah air. Tetapi juga memberdayakan kualitas kesehatan para siswa dengan mengadakan screening (pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh) bagi para siswa siswi di SMKN 3 Bondowoso. Kegiatan screening kesehatan kali ini di ikuti para peserta didik yang ada di kelas X SMK Negeri 3 Bondowoso. Kegiatan ini terselenggara berkat adanya kerjasama yang baik antara PMR SMK Negeri 3 Bondowoso dengan Puskesmas Kademangan Bondowoso.
Menurut Umar Said, Kasek SMKN 3 Bondowoso, screening kesehatan adalah proses untuk mengidentifikasi penyakit yang tidak diketahui atau tidak terdeteksi dengan menggunakan berbagai test atau uji secara tepat dalam sebuah skala yang besar. Uji tapis atau screening ini, lanjut Umar Said, merupakan cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain sehingga cepat dipisahkan antara penderita dengan bukan menderita penyakit. “Uji tapis ini bukan untuk mendiagnosis tetapi untuk menentukan seseorang berada pada kondisi sakit atau sehat,” ujar Umar.
Masih kata Umar, selanjutnya melakukan diagnosis pengobatan dengan intensif agar tidak menular kepada pihak lain. Screening pada umumnya, terang Umar, bukan merupakan uji diagnostic dan masih memerlukan penelitian dan pengobatan secara tepat. Screening Kesehatan yang dilakukan di SMK Negeri 3 Bondowoso ini, sebut dia, antara lain meliputi pengukuran tinggi badan, cek kesehatan mata, pemeriksaan kesehatan mulut/gigi serta pemeriksaan kulit dan deteksi penyakit lain. “Semoga kegiatan screening kesehatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi peserta didik kelas X. Semoga mereka memiliki kesadaran dan terus menjaga kesehatan serta sadar atas perilaku bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Umar Said.
Ananda Yanuar, salah satu siswa kelas X SMKN 3 Bondowoso, mengaku, sempat mengikuti proses screening yang adakan lembaga tempat ia menimba ilmu baru baru ini. Dimata Ananda Yanuar yang tercatat sebagai ikon atlet olahraga pencak silat di tingkat lokal regional maupun nasional itu mengaku sangat banyak manfaatnya dari program screening kesehatan. Disamping dapat mengetahui secara dini kondisi kesehatan seseorang, papar Yanu, dengan mengikuti screening, seseorang akan selalu siaga dalam menjaga kesehatan tubuhnya. “Banyak sisi positifnya dengan mengikuti program screening ini,” ulas Ananda Yanuar. [awi.har]

Tags: